Kisah Murid SD AS, Semangat Pelajari Alam Terbuka di Tengah Dinginnya Salju
- Ditulis oleh MA Matholi'ul Huda Troso
- Diterbitkan di Unik
- 0 komentar
MAMHTROSO.COM -- Pandemi Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat tidak lagi menjadi halangan untuk mengajak para murid sekolah dasar di negara tersebut untuk keluar dari ruangan kelas mereka. Lalu mempelajari alam terbuka.
Di sebuah sekolah di Portlant, Maine, AS seorang guru bernama Cindy Soule dan murid-murid kelas 4 SD melakukan pembelajaran tatap muka di luar ruangan, sebagai upaya menghindari penyebaran COVID-19, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (4/1/2021).
Para murid itu pun tetap semangat belajar di alam terbuka, meski salju melanda dan suhu mencapai titik beku.
Dengan baju hangat dan masker, para murid SD itu berjalan keluar sambil menenteng ember berisi pensil dan papan klip, tanpa terpengaruh oleh salju yang mengguyur.
Murid-murid tersebut mempelajari berbagai hal terkait tanaman di taman komunitas, mulai dari penyerbukan, erosi yang merusak pohon, hingga kotoran beruang.
Selain itu, mereka juga belajar tentang salju dan bagaimana kepingan salju terbentuk.
Bentuk kepingan salju terinspirasi dari karya foto mendiang ahli meteorologi asal Vermont, AS, Wilson Bentley, yang dikenal dengan panggilan "Snowflake Bentley."
Bentley adalah orang pertama yang menjepret foto kepingan salju secara detil. Dalam pengamatannya, disebutkan bahwa setiap kepingan salju memiliki bentuk yang berbeda.
Pengamatan pada kepingan-kepingan salju itu pun dilakukan oleh para murid Cindy dengan menggunakan kaca pembesar.
Kepada Associated Press, Cindy Soule menyampaikan; "Setelah memikirkan kembali apa yang bisa kita lakukan di sekolah, sangat jelas terlihat bahwa banyak kesempatan belajar yang luar biasa di alam sekitar kita".
Sistem pendidikan di kota Portland mengidentifikasi 156 lokasi pembelajaran di luar ruang di sebanyak 17 gedung.
Menurut Brooke Teller, koordinator bagian pembelajaran di luar ruang, beberapa diantaranya masih digunakan selama musim dingin ini.
"Ini bukan hanya sekadar mengajar dengan menggunakan yang ada di alam terbuka, tetapi hanya mengadaptasi apa yang telah dilakukan dan berada di alam bebas, agar tidak berada di ruangan yang tertutup, sehingga membuat kita merasa lebih aman," jelas Brooke Teller.