Hari Keempat Kemadrasahan, Dra. Wafiroh Menjelaskan Pancajiwa “Penolong”
- Ditulis oleh MA Matholi'ul Huda Troso
- Diterbitkan di Madrasah
- 0 komentar
Troso, MAMHTROSO.com – Kemadrasahan hari ke-4 di MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso dilaksanakan kemarin, Selasa (23/7/2019). Kali ini giliran Waka. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso, Dra. Wafiroh sebagai pembicara yang menjelaskan tentang pancajiwa yang keempat, yaitu “Penolong”.
Penolong berarti adalah orang yang suka menolong. Setiap manusia harus memiliki empati dengan yang lainnya, karena memang secara hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Sejak lahir manusia sudah ditolong. Mulai dari dimandikan setelah lahir, dirawat, diajarkan berjalan, dll. Semua dibantu dan ditolong oleh orang tua, kerabat, dan para tetangga. Semasa masih hidup juga membutuhkan pertolongan orang lain, ketika sakit, ketika memiliki hajat, dll. Bahkan sampai sudah meninggal juga masih membutuhkan pertolongan orang lain. Dimandikan, dikafani, disholati, sampai kemudian dikuburkan.
Bahkan madrasah ketika membuat tata tertib secara tidak langsung adalah untuk menolong siswa-siswinya. Diperintahkan untuk melakukan kebaikan, dan dilarang melakukan perbuatan buruk. Selain itu juga tata tertib madrasah sudah diselaraskan dengan hukum-hukum islam. Contoh seperti madrasah mengagendakan sholat dhuha, membaca asmaul husna, istightsah, dll. Semuanya untuk menolong agar siswa-siswinya menjadi orang-orang yang mulia.
Jiwa “Penolong” juga merupakan perintah Allah dalam surat Al Maidah ayat 2 :
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ
Artinya : Tolong menolonglah kamu dalam hal kebaikan dan ketaqwaan, dan jangan tolong menolong dalam hal dosa dan pelanggaran.
Selain itu seseorang yang memiliki jiwa penolong biasanya lebih semangat dalam hidup. Karena dia yakin bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Karena dia sering menolong untuk mengatasi masalah-masalah orang disekitarnya.
Terakhir, seorang yang suka menolong pasti hidupnya lebih bermanfaat. Hal tersebut tentu sesuai dengan tujuan madrasah yaitu membentuk siswa-siswi yang anfa’uhum linnas. Keegoisan adalah musuh besar madrasah. Maka setiap agenda madrasah pasti mengarah pada jiwa-jiwa yang terkandung dalam pancajiwa. Mulai dari keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, dan juga penolong, kemudian baru ukhuwah islamiah. (Syah)
Terkini dari MA Matholi'ul Huda Troso
- Ambalan Setiabudi – Fatmawati MA Matholi’ul Huda Troso Sukses Laksanakan LKP X Tahun 2022
- Muhammad Fikri Haikal Dilantik Sebagai Ketua OSIS MA Matholi’ul Huda Troso Periode 2022-2023
- Sertijab Dewan Ambalan Tahun 2022 – M. Alfaruq Zanjabil dan Intan Afriza Attatin M. Resmi Dilantik Menjadi Pradana
- MA MH Troso Pecangaan Jepara Gelar Kembali Pemilihan Umum Ketua OSIS dan Pradana Pramuka Penegak Tahun 2022 Secara Langsung
- Keluarga Besar MA – MTs – Ponpes Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara Selenggarakan Halal Bihalal Hari Raya Idhul Fitri 1443 H