Troso – Beberapa kali MA Matholi’ul Huda Troso mengadakan acara Perpisahan Siswa Kelas XII, baru tahun ini dibuat dengan sentuhan-sentuhan yang lebih fresh. Ya, seluruh siswa kelas XII dilibatkan dalam acara yang diformat dalam bentuk pentas seni (pensi) tersebut. Jika di tahun-tahun sebelumnya hanya menampilkan nyanyian dan puisi saja, tapi pentas yang dilaksanakan pagi tadi (11/05/2010) lebih beragam. Selain nyanyian dan puisi, ada juga penampilan drama teater yang mengangkat tema Cinta Budaya Indonesia, modern dance, musik dangdut yang diiringi rebana, MMB (MH Mencari Bakat),dan tidak ketinggalan pula paduan suara.
Drama teater yang disajikan dalam bentuk komedi tidak henti-hentinya mengocok perut para hadirin. Akting yang ditampilkan para pemain juga tergolong cukup memukau, dan cukup bagus untuk ukuran pemain yang belum pernah tampil di atas panggung sebelumnya.
Ada yang menarik lagi, sajian lagu-lagu dangdut hasil gubahan siswa dinyanyikan dengan iringan musik rebana menambah semarak acara tahunan tersebut. Dengan gaya yang cukup nyentrik, Dedi Diantoro, salah satu penyanyi menirukan gaya salah satu da’i yang cukup terkenal, Habib Syaikh Abdul Qadir Assegaf atau yang lebih tenar dengan sebutan Habib Syaikh. Layaknya da’i sungguhan, Dedi menyampaikan “tausiyah”nya di sela-sela penampilan musik. Suasana pun menjadi Gerr.
MMB (MH Mencari Bakat) tidak kalah menariknya. Beberapa lagu yang sedang hits dinyanyikan oleh siswa dengan gaya masing-masing yang khas. Lagu-lagu yang ditampilkan antara lain: Ayat-Ayat Cinta (Rossa), Kemesraan (Iwan Fals), Cinta Terlarang (The Virgin), Saat Terakhir (ST 12). Khusus untuk lagu Cinta Terlarang, Atina Rizanatul Fahriyah yang sebelumnya berpenampilan resmi saat sambutan perwakilan siswa kelas XII, tiba-tiba muncul di panggung dengan dandanan khas Mita The Virgin yang tomboy lengkap dengan aksesoris Gitar elektrik yang menggelantung di badannya. Spontan, menyulut sorak yang cukup memekakkan telinga.
Banyaknya pementasan yang ditampilkan, membuat suasana di dalam gedung NU Troso Selatan itu dari pagi hingga siang seolah tidak pernah berhenti bergemuruh. Maklum saja, banyak pementasan yang ditampilkan mengundang decak kagum seluruh peserta. Tidak jarang terdengar suara sorak-sorai dan bunyi tertawa yang lepas dari yang menyaksikan aksi tersebut.
Sebut saja saat pementasan drama teater. Banyak yang langsung tertawa menyoraki salah seorang pemain sesaat setelah memasuki panggung setinggi 1 meter itu, belum lagi saat cerita berlangsung. Tidak hanya itu, penampilan-penampilan yang lain juga tidak kalah meriahnya.
Di akhir acara, Kepala Madrasah menyampaikan apresiasi terhadap penampilan-penampilan yang telah disaksikan oleh hampir seluruh warga MA Matholi’ul Huda Troso tersebut. Dikatakan, pensi kali ini adalah sebagai pembuktian bahwa MAMHTroso juga memiliki kemampuan di atas rata-rata soal kreativitas. Beliau menekankan, walaupun bebas berekspresi, namun wajib hukumnya siswa mematuhi batasan-batasan yang diperbolehkan madrasah, utamanya adalah kesopanan.
Persiapan sejak lama
Pensi kali ini memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Butuh waktu latihan sekitar 3 minggu agar aksi panggung para siswa lebih meyakinkan. Untuk menunjang itu, siswa menggaet beberapa pelatih untuk memandu dan membimbing jalannya latihan.