Troso, MAMHTROSO.com – Setelah sempat vakum selama hampir 5 tahun, MA Matholi’ul Huda Troso Jepara kembali menyelenggarakan upacara pengibaran bendera di halaman madrasah, pagi ini (7/9/2013). Berbeda dari sebelumnya, upacara yang dulu biasanya diadakan setiap Senin pagi itu, kini bakal diadakan setiap hari Sabtu.
“Upacara ini menjadi sangat monumental bagi madrasah. Sejak lima tahun lalu, kita baru bisa melaksanakan upacara seperti ini di halaman. Kita ingin menunjukkan kepada dunia betapa cintanya kita kepada bangsa Indonesia,” kata Kepala MAMH Troso saat menjadi inspektur upacara.
Menurut beliau, tidak adanya kegiatan upacara pengibaran bendera di lingkungan madrasah dalam jangka waktu yang lama itu cukup beralasan. Sebab, kendala nonteknis seperti datangnya musim hujan dan banyaknya material bahan bangunan yang menumpuk di halaman madrasah menjadi alasan dihilangkannya seremoni tersebut. Selain itu, halaman madrasah yang sempat beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan siswa dan guru juga menjadi penyebab berhentinya upacara itu.
Terkait dengan perubahan hari, Kepala Madrasah menandaskan, “Upacara dilaksanakan di setiap awal pekan (Sabtu, red), menyesuaikan warna seragam Osis (putih-abu-abu, red). Sedangkan hari Senin dan Selasa, siswa memakai seragam pramuka karena kita punya kepentingan dengan kegiatan pramuka bersamaan dengan muhadarah (pelajaran pidato, red).”
Dalam amanatnya, Kepala Madrasah mengajak kepada seluruh warga madrasah agar tidak mudah menyerah dalam mengarungi kehidupan. “Anak-anak masih jauh perjalanannya ke depan. Jangan sampai anak-anak dalam perjalanan ini layu sebelum berkembang,” ungkapnya. “Tumbuhkan semangat menggapai cita-cita! Mau jadi apa anak-anak di masa yang akan datang,” ujarnya
Beliau menambahkan, untuk menggapai cita-cita, seseorang setidaknya harus memiliki kedisiplinan yang ditanamkan sejak dini. “Selain disiplin, evaluasi dan koreksi diri mesti dilakukan,” imbuhnya.
Di akhir amanatnya, Kepala Madrasah menghimbau kepada seluruh warga madrasah untuk terus berusaha meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sekitar 1.200 siswa dan guru mengikuti jalannya upacara dengan khidmat. Mereka adalah warga di lingkungan MTs dan MAMH Troso. Sementara itu, para petugas upacara kebanyakan merupakan anggota pasukan khusus yang sebelumnya pernah bertugas pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-68 di tingkat Kecamatan Pecangaan, Agustus lalu.
Serba-Serbi: Mulai dari Pengaturan Barisan yang Lama Hingga Banyak Siswa Pingsan
Upacara yang berlangsung kali ini terbilang cukup lancar. Terlihat dari sebagian besar peserta mengikuti jalannya upacara dengan khidmat.
Meski begitu, upacara ini sempat berlangsung lebih lambat dari yang direncanakan lantaran adanya pengaturan barisan kompi yang cukup menyita waktu.
Awalnya, barisan diatur sesuai dengan kelas. Namun karena terlihat semrawut, para petugas mengubah susunan barisan berdasarkan kelas secara paralel.
Tidak hanya soal pengaturan barisan yang cukup lama. Upacara pengibaran bendera perdana di lingkungan madrasah juga sempat diwarnai dengan pingsan massal.
Cuaca saat berlangsungnya upacara terbilang cukup panas. Hal itu membuat sejumlah siswa ‘bertumbangan’ lantaran tidak tahan terpapar terik matahari. Kejadian ini sempat membuat suasana upacara menjadi riuh-rendah. Untungnya sejumlah guru dengan dibantu siswa sigap membopong siswa yang pingsan itu ke tempat yang teduh. (Agus Ahmad Fadloli)