Troso, MAMHTROSO.com – Kelompok Kajian Kitab Kuning (K4) selenggarakan imtihan atau evaluasi untuk semester gasal tahun pelajaran 2016-2017, Sabtu kemarin (11/3/2017). Imtihan ini dilaksanakan selama 2 hari pada jam pelajaran ke-5 setelah istirahat pertama sampai selesai.
Imtihan ini diikuti oleh setidaknya 70-an siswa, kelas 1 ada sebanyak 34 orang siswa, kelas 2 sebanyak 25 orang siswa, kelas 3 sebanyak 10 orang siswa. Mereka yang biasanya mengikuti kajian kitab kuning di 3 ruangan berbeda, kali ini 70 siswa tersebut dibagi menjadi 2 ruang, 1 ruangan untuk kelas 1 dan 1 ruangan untuk kelas 2 dan 3.
Imtihan yang dilaksanakan selama 2 hari ini mengujikan 6 kitab untuk setiap kelasnya, yaitu 3 kitab untuk hari pertama dan 3 kitab untuk hari berikutnya. Kitab yang diujikan untuk kelas 1 dan 2 diantaranya dalah Risalatul Muawanah, Kifayatul Awam, Al Jurumiyyah, Bidayatul Hidayah, Al-Arbain An-Nawawiyah dan Tanqihul Qoul. Sementara untuk kelas 3, yaitu Mukhtarul Ahadits, Tanqihul Qoul, Risalatul Muawanah, Attaqrib, Bidayatul Hidayah, dan An-Nashoih Ad-Diniyyah.
Setelah imtihan semester gasal ini berlangsung siswa-siswi kelas X dan XI yang mengikuti kajian kitab kuning akan tetap melanjutkan kajiannya pada semester genap. Tetapi untuk siswa-siswi kelas XII imtihan semester gasal ini merupakan bentuk evaluasi terakhir, karena mereka akan difokuskan pada persiapan ujian-ujian akhir madrasah maupun ujian nasional.
Kelompok Kajian Kitab Kuning (K4) ini salah satu program di MA Matholi’ul Huda Troso yang diasuh langsung oleh Kepala Madrasahnya, Drs. H. Nur Kholis Syam’un. K4 ini sudah dimulai sejak 3 tahun yang lalu. Tahun ini masuk tahun ke-4. Selain beliau sendiri sebagai pembimbingnya ada 2 guru tambahan yang ikut membimbing siswa-siswi dalam mengkaji kitab-kitab salaf ini. Mereka adalah Noor Ubaidillah, S.Pd.I, kepala Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso dan Ismail, S.Pd.I., Waka. Sarpras di MA Matholi’ul Huda Troso. Tentu saja mereka adalah guru-guru yang memiliki latar belakang dari pendidikan pondok pesantren.
Kelas Kajian Kitab Kuning di MA Matholi’ul Huda Troso ini merupakan bentuk layanan madrasah kepada siswa-siswinya yang ingin mendapatkan tambahan ilmu dari kitab-kitab gundul (tidak bersyakal dan harakat). Banyak yang beranggapan kitab kuning hanya dikaji oleh para santri di pondok pesantren, akan tetapi di MA Matholi’ul Huda Troso kitab kuning juga dikaji dengan siswa-siswi yang betul-betul memiliki minat dan sudah memiliki dasar-dasar madrasah dinniyah yang tentu tujuannya adalah untuk memperdalam khasanah-khasanah islami. “Kelompok kajian kitab kuning ini memang sebagai nilai tambah dan sebagai bentuk layanan kepada siswa-siswi”, ungkap Drs. H. Nur Kholis Syam’un.
(Syah)