Troso, MAMHTROSO.com – Menjalang pelaksanaan Ujian Nasional (UN), banyak sekolah di Jepara menggelar Istigasah. Kegiatan ini tetap menjadi pilihan mereka sebagai salah satu usaha batiniyah dengan maksud menyerahkan segala daya dan upaya yang dilakukan kepada Tuhan.
Istigasah antara lain dilakukan oleh MTs/MA Matholi’ul Huda Troso, Kamis lalu (11/04/2013). Kegiatan ini diikuti oleh ratusan warga madrasah dan sejumlah tamu undangan. Mereka berkumpul untuk memanjatkan doa bersama.
Kepala MAMH Troso, dalam sambutannya, mengatakan, Istigasah yang digelar kali ini menjadi salah satu rangkaian upaya yang telah dilakukan pihak madrasah dalam menghadapi UN tingkat SMA/MA/SMK yang akan digelar pada 15-18 April 2013, dan tingkat SM/MTs pada 22-25 April 2013 itu. “Istigasah ini menjadi ikhtiar ruhaniyah kita sebelum anak-anak menghadapi Ujian Nasional,” kata Kamad.
Lebih lanjut Kamad mengungkapkan, selain usaha yang bersifat non-akademik, madrasah juga telah melakukan berbagai upaya akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa sebelum UN. “Kalau di sekolah lain mengadakan kegiatan les, atau jam tambahan belajar untuk siswa, kita malah lebih dari itu,” ungkapnya. Menurut Kamad, usaha yang dilakukan itu tidaklah berlebihan. Pasalnya, UN kali ini diperkirakan lebih sulit dari sebelumnya. “Maka dari itu, selain kita mengadakan tambahan jam belajar sebagai salah satu bentuk usaha akademik, kita juga mengadakan kegiatan non-akademik, seperti istigasah ini,” terangnya.
Sebelum memungkasi sambutannya, Kamad mengajak seluruh peserta acara untuk selalu mendoakan keberhasilan siswa saat menghadapi ujian penentu kelulusan itu.
Ketua YPI Matholi’ul Huda Troso, KH Abdul Jalil juga berkesempatan hadir dalam acara istigasah itu. Dalam tausiyahnya, Jalil berpesan kepada siswa agar selalu memanjatkan doa sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan UN. Sebab, menurutnya, doa menjadi senjata yang paling mujarab yang dilakukan hamba kepada Tuhan-Nya.
Istigasah dipimpin oleh Waka Humas Musthofa Kamal, dan diikuti oleh seluruh peserta. Sebelumnya, acara ini didahului dengan pembacaan manaqib oleh dua orang guru. Di akhir acara, seluruh siswa bermusafahah dengan sejumlah sesepuh yayasan.
Sejatinya, kegiatan istigasah sudah tidak asing bagi warga madrasah ini. Setiap hari Sabtu hingga Senin, mereka selalu menggelar acara ini secara bersamaan seusai Proses Belajar-Mengajar (PBM). Namun dalam pelaksanaan istigasah kali ini, tidak hanya diikuti oleh warga madrasah saja. Sejumlah masyarakat sekitar madrasah juga dilibatkan dalam acara ini.
UN tingkat SMA rencananya diikuti oleh 152 siswa, sementara UN tingkat SMP diikuti oleh 186 siswa.
Turun Hujan, Acara Tidak Sesuai Rencana
Acara istigasah rencananya digelar di halaman madrasah. Namun lantaran terkendala hujan, acara ini dilangsungkan di dalam ruangan. Seluruh tamu undangan dan sebagian guru ditempatkan di ruang aula madrasah. Sementara itu, seluruh siswa menempati sejumlah ruang kelas, dan didampingi oleh sejumlah guru.
Kendati berjalan tidak sesuai rencana, acara ini terbilang cukup sukses. Hal itu terlihat dari kekhusukan yang tergambar jelas selama acara berlangsung. Hampir sebagian siswa mengikutinya dengan penuh khidmat, mulai prosesi sambutan, hingga saat pembacaan doa. Bahkan, tidak sedikit siswa yang sampai meneteskan air mata lantaran haru. (aaf)