MA Matholi'ul Huda Troso

Visi Madrasah :
“Luhur dalam Budi, Tinggi dalam Prestasi”

(0291)7510202

ma_mhtroso@yahoo.co.id

Jaga Tradisi Baik, MA, MTs. dan Ponpes Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara Selenggarakan Halal Bihalal

Troso, MAMHTROSO.com – Seluruh siswa, santri dan guru Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Pondok Pesantren Matholi’ul Huda Troso selenggarakan Halal Bihalal kemarin, Selasa (2/5/2023).

Lihat galeri/foto kegiatannya – klik disini

Sebelum acara Halal Bihalal dimulai, Drs. H. Nur Kholis Syam’un dan Drs. H. Sobari, sebagai pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Matholi’ul Huda Troso memberikan mauidzah hasanah kepada siswa-siswi agar lebih memahami makna shilaturrahim.

Pertama, Drs. H. Nur Kholis Syam’un menyampaikan bahwa kultur silaturrahim sekarang semakin tergerus dengan watak manusia yang semakin individualistik. Kebanyak sekarang sudah malas dan hanya lewat hp.

Kedua, beliau juga menyampaikan bahwa madrasah ini harus dibantu, harus diperjuangkan, harus dibela. Caranya banyak salah satunya adalah infaq harus diniati dengan tulus, karena ini adalah nyawa dari pembangunan madrasah. Berbeda dengan sekolah di sana-sana yang ada uang gedungnya. Tetapi infaq ini diniatkan untuk melatih siswa-siswi agar menjadi pribadi-pribadi yang dermawan. Seperti contoh dalam waktu dekat akan diselesaikan kamar mandi Gedung belakang, kalkulasi material bangunan sudah 70 juta belum tenaganya. Maka infaq ini adalah salah satu cara siswa untuk membantu madrasah.

Ketiga, beliau juga menekankan bahwa setiap siswa harus punya tekad yang kuat untuk menjadi bagian dari orang membesarkan madrasah. Karena ini adalah salah satu langkah menjaga keberlangsungan agama Islam. Jangan sampai salah jalan, sudah benar sekolah di madrasah, maka lanjutkan ke madrasah di jenjang berikutnya. “Kita terus berdoa agar santri kita nanti tidak hanya ratusan tapi semoga ribuan memadati Gedung serba-guna 3 lantai ini”, imbuhnya.

Maka dalam doa tahlil yang diterbitkan dalam Kutaib Madrasah tertulis :

وَنَخُصُّ خُصُوْصًا إِلَى أَرْوَاحِ رُوَّادِ هَذِهِ الْمُؤَسَّسَةِ وَمُؤَسِّسِيْهَا وَمُقَدِّمِيْهَا

Dalam kalimat tersebut ada kiriman doa untuk para inisiator, perintis, pendiri, dan orang-orang memajukan madrasah di Yayasan Pendidikan Islam Matholi’ul Huda Troso. Maka jika siswa-siswi bertekad untuk melanjutkan pendidikan di MTs, MA, Ponpes Matholi’ul Huda Troso adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang beramal jariyah, ikut menjadi bagian orang yang memajukan madrasah.

Dengan semboyan “Think Big, Start Small, Act Now” Berfikir besar, mulai dari yang kecil, dan kita lakukan mulai dari sekarang. Dengan lembaga-lembaga pendidikan berjenjang di Yayasan Pendidikan Islam Matholi’ul Huda Troso ini. Hal ini adalah sebuah gagasan besar. Yaitu ingin menjadikan Yayasan ini lebih berkhidmad untuk ummat dengan murid dan satri ribuan dan itu sudah dimulai dari sekarang.

Mauidzah Hasanah kedua disampaikan oleh Drs. H. Sobari. Beliau menyampaikan keutamaan dari halal bihalal atau nilai-nilai dari silaturrahim dikutip dari salah satu hadits.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (HR. Bukhari & Muslim).

Dari hadits tersebut jelas bahwa ada 2 keutamaan silaturrahim, yang pertama adalah membuka pintu rizki dan yang kedua adalah Panjang umur.

Sama ketika doa Sholat dhuha pada intinya adalah ingin dilapangkan rizkinya. Maka jangan sampai tradisi halal bihalal, saling maaf memaafkan hilang karena tergerus trend perkembangan zaman. Kemudian dipanjangkan umurnya sejatinya tidak makna secara harfiah, tetapi Panjang umur artinya adalah namanya bisa dikenang sepanjang masa. Contoh Imam Syafi’I, meskipun umurnya tidak terlalu panjang, tetapi Namanya dikenang sepanjang masa oleh umat Islam.

Beliau juga menyampaikan urutan silaturrahim. Yang pertama tentu kepada orang tua baik orang uta biologis yaitu bapak dan ibu yang melahirkan dan Kedua adalah orang tua Psikologi yaitu bapak dan ibu guru. Terutama guru ngaji yang mengajari alif ba’ karena sering dilupakan.

Beliau juga menambahkan keutamaan Infaq dikutip dari Surat Ali Imron Ayat 133-134

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Artinya : “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Dari ayat tersebut jelas bahwa infaq adalah salah satu jalan untuk mendapat Surga Allah. Maka jangan niatkan infaq karena terpaksa atau takut dengan gurumu. Tetapi niatkanlah karena Allah Azza Wajalla.

Setelah mauidzah hasanah dilanjutkan bermushofahah siswa kepada guru dan antar siswa. (Syah)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »