Troso, MAMHTROSO.com – Pagi ini sudah keenam-kalinya sesi kemadrasahan yang bertajuk Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) digelar, Selasa (25/7/2017). Hari ini adalah sesi kemadrasahan yang terakhir. Setelah lima hari sebelumnya seluruh siswa-siswi MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso diberikan dasar yang fundamental untuk menjalani kehidupan, kemudian dilanjutkan penjabaran dan cara pengamalan panca jiwa, kali ini sebagai pungkasnya yaitu menyampaikan tata tertib madrasah.
Sebelum disampaikannya Tata Tertib Madrasah, Drs. H. Nur Kholis Syam’un memberikan pengantar bahwa sesuai dengan asmaul husna, Allah memiliki sifat ‘alim yang artinya maha mengetahui, basyir yang artinya maha melihat, sami’ yang artinya maha mendengar, dan khobir artinya maha mengetahui. Dengan sifat Allah ini semesti siswa-siswi memahami bahwa Allah itu akan tahu segala apa yang dilakukan oleh hamba-Nya.
Ada sebuah kisah Umar bin Khattab melihat seorang penggembala kambing. Karena saking banyaknya kambing yang digembalanya Umar menguji penggembala tersebut. Dengan berkata, “saya mau membeli 1 kambing itu, majikanmu tidak akan mengetahui”, kata Umar. Tetapi penggembala tersebut menjawab, “majikanku memang tidak mengetahui, akan tetapi Aina Allah ? dimana Allah ?”. Dari kisah ini penggembala yang baik tersebut selalu mengingat akan keberadaan Allah. Meskipun majikannya mungkin tidak akan tahu kalau dia berbohong, tetapi Allah pasti tahu.
Kepala Madrasah menekankan sifat seperti inilah yang harus ditanamkan kepada siswa-siswi MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso. Sudah banyak terjadi seorang pelajar yang membohongi orang tuanya untuk meminta uang sekolah, tetapi nyatanya untuk kepentingan pribadinya, hal ini karena mereka tidak menanamkan dalam hatinya bahwa Allah Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan Maha Mendengar.
“Jika nama Allah hanya diletakkan di mimbar-mimbar masjid, tetapi perilaku manusia-manusianya tidak sesuai dengan syariat Islam, berarti ini adalah manusia-manusia palsu”, tandas Drs. H. Nur Kholis Syam’un.
Beliau juga mengungkapkan bahwa tata tertib yang dirancang sesuai dengan syariat islam. Supaya nantinya siswa-siswi MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso menjadi manusia-manusia yang berakhlak mulia. Maka jika ada siswa yang melanggar tata tertib tersebut berarti adalah dia tidak waras. “Maka patuhilah tata tertib madrasah bukan karena tata tertibnya tetapi karena Allah”, imbuh beliau.
Sesi kemadrasahan kemudian dilanjutkan dengan penjabaran tata tertib yang disampaikan oleh Noor Ubaidillah, S.Pd.I. Sebelumnya beliau mengutip satu hadits :
اِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأ ُتَمِّمَا مَكَارِمَ اْلأَحْلاَ قِ
Artinya : “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq”.
Nabi Muhammad SAW. diutus oleh Allah SWT. untuk menyempurnakan akhlak. Berpegang dari itu jika ada seorang siswa yang berprestasi, berhasil, sukses, tetapi tidak memiliki akhlak yang mulia maka ini termasuk manusia-manusia palsu. Makanya penekanan dalam tata tertib madrasah yang akan disampaikan semuanya mengarah kepada pembentukan akhlak yang mulia.
Tata tertib di MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso terbagi menjadi 2 bagian. Yang pertama bersifat perintah, mulai dari cara bersikap, cara berpakaian, sampai tata cara dalam proses belajar mengajar (PBM). Kemudian yang kedua bersifat larangan, mulai di lingkungan madrasah sampai perilaku siswa di lingkungan masyarakat. Semua dijelaskan dalam tata tertib madrasah, bagi siswa yang baik maka tata tertib ini tidak ada gunanya, karena sudah dipraktikkan dalam kehidupannya sehari-hari.
Untuk mengakhiri sesi kemadrasahan, seluruh siswa diajak berdoa bersama dipimpin oleh H. Musthofa Kamal. Bentuk Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang dilaksanakan di MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso selalu menekankan pada kegiatan pendidikan untuk menambah wawasan dan memperkuat mental siswa. Tidak ada ada satupun kegiatan yang mempraktikkan perpeloncoan atau kegiatan-kegiatan yang memberatkan orang tua. (Syah)