Troso, MAMHTROSO.com – MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso adakan ceramah kemadrasahan sebagai salah satu bentuk kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) pagi ini, Rabu (19/7/2017).
Pasalnya ceramah kemadrasahan ini akan dilaksanakan setiap pagi selama 3 – 4 hari ke depan. Kegiatan yang bertempat di halaman madrasah ini diikuti oleh seluruh civitas akademika MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso yaitu sekitar 1.300-an orang siswa. Ceramah yang berdurasi antara 30 – 60 menit ini dimulai pada pukul 07.00 WIB atau sebelum siswa masuk kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar (PBM).
Drs. H. Nur Kholis Syam’un Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso menyampaikan hal yang sangat fundamental sebagai pegangan siswa dalam kehidupan terlebih pegangan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di madrasah. Beliau juga mengutip salah satu ayat Al qur’an Surat Adz-Dzariyat ayat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Beliau mengingatkan bahwa hidup yang orientasinya dan tujuannya tidak untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah sebuah kesia-siaan. Karena pada hakikatnya kehidupan dunia ini hanyalah untuk menuju Allah atau semuanya akan bermuara kepada Allah Azza Wajalla.
Sesuai dengan panca jiwa yang dimiliki MA Matholi’ul Huda Troso, yaitu keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, penolong, dan ukhuwah Islamiyah. Beliau menegaskan ini adalah ruh kehidupan di MA Matholi’ul Huda Troso. Sebuah raga tidak akan bisa hidup tanpa adanya jiwa atau ruh ini.
Salah satunya adalah keikhlasan sebagai kuncinya. Siswa yang ikhlas dididik dan memiliki ketulusan untuk mengikuti setiap kegiatan di madrasah, inilah siswa yang berhasil menanamkan karakter pada dirinya. Makna keikhlasan bukanlah secara sempit seseorang yang tidak mau dibayar, digaji, atau diberi insentif. Tetapi keikhlasan itu adalah semua perilakunya dan apa yang dilakukannya diniatkan karena ingin mendekatkan diri kepada Allah. Seorang guru yang punya niat ingin mengubah siswanya lebih baik, memiliki intelektual dan wawasan yang luas, tanpa memperhitungkan berapa banyak imbalan yang didapatnya inilah arti dari makna ikhlas yang sesungguhnya.
Akhirnya menanamkan sifat ikhlas kepada siswa adalah sebuah hal yang sangat fundamental. Agar siswa bisa menjadi karakter-karakter yang taat, tidak hanya sukses di dunia tetapi juga sukses di akhirat. (Syah)