Hari libur bukan berarti harus tanpa kegiatan dan berdiam diri di rumah. Setidaknya prinsip itulah yang mendasari MA Matholi’ul Huda Troso menggelar kegiatan kepramukaan saat mengisi liburan Hari Imlek, tadi pagi hingga sore(4/2/2011). Seluruh siswa dilibatkan penuh dalam acara tersebut, baik yang menjadi panitia maupun peserta kegiatan. Selama sehari ada tiga acara yang diselenggarakan secara bersamaan, yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen (LDKM) bagi kelas 10, Ujian Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara untuk kelas 11, serta Outbond Kepramukaan untuk kelas 12.
Kegiatan semacam ini merupakan kegiatan yang pertama kali digelar sejak kebijakan memasukkan kepramukaan ke dalam pelajaran intra madrasah diterbitkan pada awal semester genap bulan lalu. Sebagai tindak lanjutnya, seluruh siswa diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan ala pendidikan dalam kepramukaan seperti berpakaian pramuka lengkap, menyanyikan lagu-lagu penyemangat, serta kebiasaan-kebiasaan lain yang sering dijumpai dalam kepramukaan.
Sekitar pukul 08.00 WIB seluruh peserta sudah berpakaian pramuka lengkap dan berkumpul di lapangan belakang madrasah menanti upacara pembukaan segera dimulai. Sesaat setelah para petugas upacara rampung melakukan gladi, upacara pun dimulai. Dedi Irawan yang bertindak sebagai pembina upacara merasa terkagum-kagum atas terobosan yang dikeluarkan oleh MA Matholi’ul Huda Troso dengan memasukkan pendidikan kepramukaan sebagai pelajaran wajib bagi siswa. “Sungguh kami sebagai salah satu pembina kepramukaan di Jepara, merasa bangga dan terkagum-kagum atas kebijakan yang dikeluarkan madrasah. Adik-adik harus berbangga hati. Sebab, ini (kepramukaan sebagai pelajaran intra – red) merupakan satu-satunya dan yang pertama kali di Kwartir Cabang Jepara,” Ucap Dedi Irawan dan disambut tepuk tangan riuh oleh seluruh peserta upacara.
Pembina upacara yang juga menjadi anggota Andalan Abdi Masyarakat dan Humas Kwarcab Jepara tersebut juga berpesan kepada adik-adik agar selalu bersemangat dalam mengikuti jalannya kegiatan ini. Sebab, menurutnya, tanpa didasari dengan semangat dan niat yang tulus, maka kegiatan ini akan berlalu begitu saja tanpa membekas sedikitpun di benak para siswa. Tentu saja hal itu bertolak belakang dengan tujuan madrasah.
Seusai upacara pembukaan, acara demi acara pun digelar. Dimulai dengan ujian pretest kepramukaan untuk kelas 10, baris-berbaris untuk kelas 11, dan persiapan racing untuk kelas 12. Panitia pun nampak sibuk menyiapkan perlengkapan di tiap-tiap pos yang mereka tangani. Tugas terberat diembankan kepada panitia yang mengurusi Outbond Kepramukaan. Mereka harus menyiapkan rintangan-rintangan seperti ayunan, medan untuk fruisicking, serta flying fox. Untuk membantu kelancaran kegiatan, dikerahkan pula beberapa tenaga ahli dalam menyiapkan medan seperti fruisickhing dan flying fox. Berbeda dari adik-adik kelasnya, sengaja siswa kelas 12 hanya diberikan materi-materi yang tidak memberatkan, tetapi hanya diisi permainan dan uji ketangkasan. Hal itu dimaksudkan agar mereka dapat merasakan hiburan sejenak sebelum mereka menghadapi ujian bulan depan. (Bersambung)