Troso, MAMHTROSO.com – Pekerjaan melelahkan yang dilakoni oleh para siswa MA Matholi’ul Huda Troso dalam mempersiapkan kelasnya menghadapi kompetisi dekorasi dan kebersihan kelas tuntas sudah. Berbagai hiasan dan pernak-pernik hasil karya mereka telah terpajang dengan cukup elegan di setiap sisi dinding kelas yang mereka tempati. Walhasil, kini bagi mereka yang mengerjakan pendekorasian kelas dapat bernafas lega dan dapat menikmati keindahan suasana di dalam kelas bersama teman-temannya. Mereka seolah tak sabar menunggu hasil lomba dekorasi dan kebersihan kelas yang mereka ikuti.
Sebelumnya, suasana di kampus MAMH Troso seusai PBM hampir tidak pernah sepi dari siswa. Sedikitnya puluhan siswa terlihat berlalu lalang dengan kesibukan mendesain interior ruang kelas mereka. Tidak jarang, pekerjaan tersebut berlanjut hingga malam hari.
Berpeluh, tentu saja berpeluh. Para ‘arsitek interior’ kelas tidak hanya merencanakan karya apa saja yang akan ditampilkan. Mereka juga tampil sebagai eksekutor hasil rancangan tersebut. Untuk memperjelas arah desain yang ditampilkan, mereka menentukan tema tertentu kemudian mengejawantahkannya ke dalam bentuk hiasan maupun ornamen yang mendukung tema tersebut.
Sebut saja kelas X A, para siswa di kelas tersebut mengangkat topik yang sedang menjadi tren, yaitu mencintai budaya jawa. Tema tersebut mengilhami mereka untuk membuat tipografi menggunakan aksara jawa dengan balutan tekstur batik.
Kampanye go green nampaknya masih menjadi tema yang aktual untuk diangkat. Seperti yang dilakukan siswa kelas X D. Hampir semua hiasan yang mengisi ruang kelas ini berlatar belakang hijau. Kelas ini mengusung sebuah ikon berupa gambar pohon dengan daun yang membentuk peta dunia dengan sebuah tagline Tanganku Hijaukan Bumiku.
Ada juga yang terilhami oleh salah satu perusahaan kaos oblong di Bali. Adalah Miftahul Umam, siswa kelas XI IPA-1 yang begitu terobsesi dengan desain kata-kata yang tercetak di kaos tersebut, hingga nyaris semua karya yang dibuatnya bersama rekan-rekannya dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Yang paling jelas adalah logo kaos tersebut yang mereka buat dengan ukuran masif dan mereka pasang berada tepat di belakang kelas. Tidak ketinggalan pula lukisan etnik khas pulau dewata tersebut menghiasi sisi kanan kiri ruangan.
Tidak kalah heboh adalah di kelas XII IPA. Dengan mengangkat tema Kelasku adalah Rumahku, para siswa kelas ini benar-benar ingin menyulap suasanya ruang kelasnya menjadi seperti suasana di dalam rumah. Semua sisi tembok yang ada di ruangan ini tidak luput dari tempelan kertas berwarna merah yang ditata sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk tumpukan batu bata merah.
Setiap tahunnya, selalu saja ada hal unik yang ditampilkan oleh para siswa. Begitu juga dengan pelaksanaan lomba dekorasi tahun ini. Sebuah maket kampus MAMH Troso diciptakan oleh anak-anak dari kelas XII IPS-1.
Pembuatan maket tersebut digawangi oleh Abdun Syaiful Anwar, Mu’tasim Khoir, dan Dafiq alvian. Waktu pengerjaan maket tersebut juga tidak tanggung-tanggung. Selama hampir tiga bulan mereka menghabiskan waktu liburannya untuk membuat miniatur itu. Hasilnya, sebuah maket mini kampus MAMH Troso dengan detail yang rinci menempati ruang kelas tersebut.
Berbagai karya yang dibuat oleh siswa tersebut akan dinilai oleh tim juri untuk menentukan kelas mana yang terunggul dalam lomba ini.
Penilaian dimulai sejak hari Rabu (09/11/2011) hingga Senin (14/11/2011) dan akan ditangani oleh llima orang tim penilai. Mereka adalah para pendidik di MAMH Troso.
Dalam memberikan penilaian, setiap juri mengacu pada enam kriteria penilaian, yang meliputi: kesesuaian tema, kreatifitas, estetika, orisinalitas, serta kebersihan ruang kelas. Selain itu, penilaian dilakukan secara bertahap. Rencananya, hasil penjurian tersebut akan diumumkan pada hari Selasa (15/11/2011) mendatang. (aaf)