MAMHTROSO.COM – Sebagai salah satu perlombaan yang rutin dilaksanakan pada Class Meeting Lomba Perkusi digelar pada Hari Rabu kemarin (12/16). Lomba Perkusi yang pada Class Meeting sebelum-sebelumnya dijadikan sebagai puncak acara. Berbeda dengan Class Meeting kali ini, pasalnya tidak hanya Lomba perkusi saja yang akan banyak menyita perhatian. Akan tetapi Kamis pagi ini akan digelar Lomba Karnival. Sebagai satu lomba jenis baru di Class Meeting yang diprediksi bakal banyak menyedot minat siswa-siswi MA MH Troso.
Lomba Perkusi ini diikuti oleh 17 kelompok musik perkusi yang rata-rata beranggota belasan hingga puluhan personel. Selain memainkan perkusi dari barang-barang bekas seperti potongan drum, kentongan bambu, baskom bocor, botol kecap dan barang-barang tak berguna lainnya, mereka juga menampilkan koreografi tarian yang kompak dan menawan.
Lihat Galeri Kegiatannya – Klik di sini
Tidak hanya itu, berbagai atraksi seperti pembacaan puisi, gelut ala pencak silat, hingga fire breathing alias menyemburkan api dari mulut juga menjadi magnet tersendiri bagi penonton yang memadati halaman MA Matholi’ul Huda Troso.
Dari sekian banyak kelompok yang berunjuk gigi, penampilan tim dari kelas XII IPA-1 dan Kelas XII IPA-2-lah yang paling banyak menyita perhatian penonton. Perpaduan teknik gebuk perkusi yang mantap serta koreografi tarian yang lincah menjadikan dua kelompok ini bersaing ketat. Kelas XII IPA-1 Dengan kostum memakai jas hitam rapih menampilkan alat musik angklung berkolaborasi dengan musik dangdut.Sementara Kelas XII IPA-2 mengusung konsep pertikaian dan duel kelompok perkusi. Dari pertikaian itu kemudian muncul rombongan Dewi yang dapat menyatukan dua kelompok yang bertikai tersebut. Lagu-lagu jawa seperti “prahu layar” juga dimainkan oleh kelompok ini.
Atraksi yang tidak kalah seru juga disajikan anak-anak kelas XI IPA-3. Dengan mengejutkan sebagai penampil terakhir mereka menyajikan konsep resmi berkostum hem putih berdasi dan bercelana hitam. Agung Prastiyo mendominasi dengan gebukan drum-nya layaknya musik tradisional jawa berkolaborasi dengan musik melayu.
Kemeriahan lomba perkusi kali ini tidak terlepas dari persiapan panjang dan melelahkan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Selain menyiapkan konsep tampilan, mereka juga harus menyiapkan segala properti pendukung yang dibutuhkan. Untuk membentuk satu tim lengkap dengan atribut dan perlengkapannya, mereka menghabiskan waktu hampir 2 minggu dan juga harus merogok kocek yang cukup besar.
Bahkan disela-sela melakoni Ulangan Akhir Semester siswa-siswi MA MH Troso menyempatkan untuk latihan di sore harinya untuk mempersiapkan salah satu lomba yang bergengsi di MA MH Troso ini.
“Pagi semesteran, siang latihan, malem belajar untuk semesteran, huh, capek tapi semoga hasilnya sesuai harapan”, kata Indah Listianingsih, salah satu siswa dari Kelas XI IPA-1 yang menjadi anggota penari latar. Memang ada antusiasme besar di setiap kelompok untuk menjadi yang terbaik dalam Lomba Perkusi. Sehingga masing-masing kelas dengan kompak membuat konsep tampilan dan melaksanakan latihan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
(Syah)