Troso, MAMHTROSO.com – Hari ini (04/01/20112), warga MA Matholi’ul Huda Troso memperingati maulid (hari kelahiran) Nabi Muhammad Saw. Kegiatan ini ditandai dengan pembacaan kitab Al-Barzanji dan berlangsung di kelas masing-masing.
Meski dilaksanakan di kelas masing-masing, ada sebanyak 4 siswa yang diberi tugas untuk membaca cuplikan maulid di ruang kantor, mereka adalah Jamaluddin Taufiq (XI IPA-1), Miftahul Anam (XI IPA-1), Lutvi Novia (XI IPA-1), dan Yuni Wahyuningsih (X E). Selama pembacaan, mereka didampingi oleh dua guru pembimbing.
Salah satu guru pembimbing, Ismail al-Qari, memulai acara yang digelar pada jam pelajaran ke-8 itu dengan melantunkan salawat melalui pengeras suara dan diikuti oleh seluruh siswa. Setelah itu, secara giliran Jamal dkk membaca beberapa bagian dari kitab yang berisi tentang riwayat hidup Nabi tersebut.
Rangkaian pembacaan maulid Al-Barzanji serasa lengkap tatkala Jamal dkk melantunkan salawat asrokolan. Saat asrokolan, seluruh peserta membaca salawat sambil berdiri yang dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Seusai asrokolan, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa penutup yang dipimpin oleh H. Mustofa Kamal.
Acara mendadak
Peringatan Maulid Nabi yang digelar di MAMH Troso kali ini boleh dikatakan sebagai acara dadakan. Maklum saja, pada awalnya madrasah belum ada rencana untuk mengadakan peringatan dalam bentuk pembacaan Al-Barzanji. Gagasan itu muncul dicetuskan oleh kepala madrasah beberapa jam sebelum acara digelar.
Gagasan itu akhirnya disepakati setelah kepala madrasah berembuk dengan guru pembimbing. Sebagai langkah tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, Guru pembimbing langsung memanggil empat siswa yang akan diberi tugas membaca Al-Barzanji. Latihan singkat pun dijalani oleh keempat siswa tersebut di jam ke-4.
Karena tergolong kegiatan baru di MAMH Troso, banyak siswa masih merasa canggung mengikuti acara ini. Maklum saja, selama ini peringatan Maulid Nabi biasanya digelar terpusat di gedung pertemuan dan diisi dengan cerama keagamaan saja. Namun kali ini mereka mereka mendapatkan nuansa yang tidak biasa.
Kecanggungan mereka terlihat saat Jamal dkk melantunkan salawat melalui pengeras suara. Tidak sedikit siswa yang justru memilih diam. Seperti yang diungkapkan Kholifatuz Zahroh (XII IPS-1). “Agak minder untuk menirukan yang ada di pengeras suara,” jawabnya ketika ditanya MAMHTROSO.com mengenai alasannya memilih diam saat peringatan berlangsung. Tak hanya itu, banyaknya siswa yang memilih diam disebabkan pula oleh lagu salawat yang dilantunkan tergolong baru mereka dengar, ditambah lagi dengan cengkok yang cukup menyulitkan untuk mereka ikuti.
Namun, bagi madrasah acara ini dirasa cukup sukses. Kebijakan peringatan maulid nabi dengan pembacaan Al-Barzanji semacam ini rencananya akan digelar kembali pada peringatan tahun mendatang. Bahkan, peringatan akan dilaksanakan selama 12 hari, terhitung mulai tanggal 1 Rabiul Awal hingga hari ke-12 yang bertepatan dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. (aaf)
{youtube}nlrxG_wqFPA{/youtube}