Troso, MAMHTROSO.COM – Di tahun pelajaran 2011/2012 ini, MA Matholi’ul Huda Troso berhasil mengulang keberhasilan meluluskan seluruh siswa kelas XII-nya dalam Ujian Nasional (UN). Selain lulus 100 persen, MAMH Troso juga berhasil mengukir prestasi tingkat Kabupaten Jepara. Lembaga ini sukses meraih nilai rata-rata tertinggi pada nilai akhir (NA) ujian mapel Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) se-Jepara.
Prestasi membanggakan tersebut disampaikan oleh Waka Kurikulum MAMH Troso Drs. H. Sobari dalam acara pengumuman kelulusan yang digelar di aula madrasah, siang ini (26/05/2012). “Peringkat yang diperoleh siswa (program IPA-red) tahun ini menempati ranking pertama dari seluruh MA Negeri maupun swasta di Kabupaten Jepara,” ungkapnya. Beliau juga sempat membuat penasaran seluruh wali siswa yang hadir pada acara tersebut. Pasalnya, hingga akhir pembagian amplop yang berisi pengumuman kelulusan siswa, beliau tidak menyampaikan berapa prosentase kelulusan yang dicapai tahun ini.
Rata-rata NA yang berhasil dibukukan oleh siswa program IPA adalah 8,2 dengan nilai NA tertinggi 8,8 atas nama Arsalia Arabella. Adapun siswa program IPS hanya mampu mencapai rata-rata 7,8 dengan nilai NA tertinggi 8,7 atas nama Muhammad Jalaluddin (daftar nilai rata-rata NA lengkap, lihat sisipan di akhir berita).
Kepala MAMH Troso dalam sambutannya mengaku bergembira atas pencapaian akademis ini. Meski begitu, beliau tidak serta-merta menyampaikannya di hadapan para wali siswa. Beliau hanya memberikan kata kunci bahwa tingkat kelulusan tahun ini menggembirakan. “semoga hasil kali ini insyaallah menggembirakan,” ujar Kamad.
Sebelumnya, Kamad menginformasikan jumlah peserta UN yang diselenggarakan oleh MAMH Troso. Tahun ini, sebanyak 104 siswa dari program IPA dan IPS yang mengikuti ujian. Diharapkan, jumlah tersebut dapat semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Lebih lanjut Kamad menjelaskan tentang serangkaian agenda kemadrasahan yang masih harus diikuti oleh siswa kelas XII pasca pengumuman. Selain pembagian ijazah yang akan digelar 16 Juni mendatang, mereka juga masih harus mengikuti sesi latihan menjelang acara perpisahan yang digelar 13-14 Juni. Oleh karenanya, jelas Kamad, para wali siswa diharapkan memaklumi putra-putrinya yang masih diwajibkan datang ke madrasah.
Kamad juga menjelaskan, siswa nantinya akan mendapatkan 7 macam ijazah yang berbeda. Ketujuh ijazah itu meliputi SKHUN, SKHUAMBN, Ijazah kelulusan, Syahadah (Ijazah dalam bahasa Arab), Certificate (ijazah dalam bahasa Inggris), Piagam TIK, dan Piagam Tata Busana. Keempat ijazah yang terakhir merupakan ijazah yang dikeluarkan oleh madrasah sendiri. Hal itu terkait dengan kegiatan intrakurikuler yang telah diikuti oleh siswa selama tiga tahun. Kegiatan intrakurikuler tersebut adalah Bahasa Arab Praktis, Bahasa Inggris Praktis, Keterampilan Komputer dan Internet, serta Tata Busana.
Senada dengan Kamad, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Matholi’ul Huda Troso KH Abdul Jalil juga sangat apresiatif atas prestasi yang diukir siswa program IPA. Bahkan, beliau sempat berujar bahwa kelulusan secara akademis ini diimbangi dengan kelulusan yang bersifat non-akademis. “Saya sebagai yang dituakan di yayasan ini berharap para siswa juga dapat lulus dari segi keimanan, akidah, dan moralitas,” ujarnya.
Standar penentu kelulusan tahun ini nyaris sama dengan tahun sebelumnya. Selain dari hasil UN, kelulusan juga ditentukan dari Nilai Madrasah (NM) yang merupakan penggabungan dari rata-rata rapor semester ke-3 hingga ke-6 dan hasil Ujian Madrasah (UM) dengan bobot 40 persen dari rata-rata rapor dan 60 persen dari UM. Dari NM yang diperoleh, kemudian diformulasikan dengan nilai UN dengan bobot 40 persen NM dan 60 persen UN. Formulasi itulah yang disebut dengan Nilai Akhir (NA). Agar dapat dinyatakan lulus, siswa harus mendapatkan NA minimal 5,5. (aaf)