MAMHTROSO.COM, TROSO – Sedikitnya sebanyak 550 anggota pramuka penegak Gugus Depan MA Matholi’ul Huda Troso kembali mengikuti latihan kepramukaan, Selasa siang tadi (23/9). Ada beragam materi yang mereka pelajari pada latihan kali ini, mulai dari belajar tali-temali hingga permainan pramuka.
Dari pantauan MAMHTROSO.COM, latihan dimulai saat memasuki jam pelajaran ke-7 atau sekitar pukul 11.50 WIB. Latihan diawali dengan kegiatan apel yang dilaksanakan di halaman dan sekitar kampus madrasah. Apel dilaksanakan oleh beberapa kelompok dan dipimpin oleh seorang guru pendamping di setiap kelompoknya.
Seusai kegiatan apel, latihan inti dimulai. Anggota Dewan Ambalan yang sebelumnya telah diberi tugas mendampingi setiap kelompok langsung mengambil alih jalannya latihan. Dewan Ambalan mula-mula menjelaskan pengertian simpul dan ikatan di depan para anggota pramuka. Beberapa contoh simpul dan ikatan juga diberikan agar lebih mudah dimengerti.
Kemudian, Dewan Ambalan memberi kesempatan kepada para anggota sangga untuk mempraktikkan teknik yang telah diajarkan sebelumnya. Pada tahap ini, guru pendamping berperan melakukan pengawasan dan memberi penilaian.
Latihan berikutnya diisi dengan permainan pramuka. Dalam permainan ini, setiap kelompok dibagi menjadi dua kelompok kecil. Setiap kelompok itu saling beradu cepat memperagakan instruksi yang berbeda, misalnya menirukan suara harimau dan burung, kucing dan kera, serta suara-suara khas hewan lainnya. Kelompok yang kurang gesit dalam menjawab akan diberi hukuman ringan seperti menyanyikan lagu.
Khusus untuk permainan ini berlangsung cukup singkat, yaitu sekitar 10 menit saja. Pasalnya, sebagian besar durasi latihan habis dipakai untuk belajar tali-temali.
Seluruh aktivitas latihan pramuka kali ini selesai sekitar pukul 13.10 WIB.
Galeri kegiatannya, klik tautan ini.
Cuaca Terlalu Panas, Latihan Kurang Efektif
Dari segi penyampaian materi, latihan pramuka yang berlangsung pagi tadi sebenarnya sudah berjalan sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan Gudep, yaitu pengenalan beberapa jenis simpul dan ikatan. Kendala latihan justru karena faktor cuaca yang terlalu panas yang mengakibatkan latihan berjalan kurang efektif.
Berdasarkan amatan MAMHTROSO.COM, beberapa kelompok yang tidak kebagian tempat teduh saat latihan terlihat kegerahan akibat radiasi panas matahari. Akibatnya, mereka terlihat kurang berkonsentrasi saat para Dewan Ambalan menjelaskan materi. Mereka juga terlihat kurang serius saat praktik ikatan.
“Cuacanya kurang bersahabat untuk digunakan latihan,” kata Riky Reviandi, di sela-sela kegiatan latihan.
Anggota Dewan Ambalan itu meminta kepada pihak Gudep untuk mempertimbangkan waktu alternatif latihan pramuka saat cuaca diperkirakan bakal terik. “Mungkin khusus pada waktu latihan pramuka seperti ini, waktunya dimajukan, bisa di jam pertama dan kedua. Yang penting teman-teman bisa enak latihannya,” kata Riky.
“Tapi misalnya cuaca tidak terlalu panas, mungkin latihan siang hari oke oke saja,” pungkasnya. (Agus Ahmad Fadloli)