MAMHTROSO.COM – Apel pagi atau sering disebut Morning Briefing kali ini digunakan Kepala Madrasah MA MH Troso untuk menyampaikan beberapa hal kepada civitas MH Troso. Terutama untuk membekali para siswa kelas 9 dan kelas 12 yang akan lulus dekat-dekat ini, supaya tidak menjadi pribadi-pribadi yang egois, hanya mencari enak, dan kesenangan pribadi.
“Manusia yang sukses dan yang mulia bukan diukur dari kecerdasannya, bukan dari sekolahnya, bukan dari perguruan tinggi negerinya, tetapi yang menentukan adalah kepeduliannya, ketanggapannya, pengorbanannya, visioner dan mentalitasnya seorang individu tersebut”, tegas Drs. H. Nur Kholis Syam’un, Kepala Madrasah MA MH Troso di Halaman Madrasah, Jl. Raya Bugel KM 2, Troso Pecangaan Jepara, Senin(11/5).
Terkait dengan acara perpisahan. Kebanyakan sekolah-sekolah di Kabupaten Jepara acara perpisahan biasanya para siswa memakai toga dan mengikuti serangkain acara yang diadakan dari pihak sekolah. Berbeda dengan MH Troso dalam acara akhir kelulusan siswa-siswinya mengadakan panggung gembira yang melibatkan seluruh siswa baik kelas 9 di tingkat MTs. maupun kelas 12 di tingkat MA.
Kemudian dalam penentuan kelulusan tahun 2015 ini di MA MH Troso ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan. Yaitu Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran sampai di kelas 12, nilai ujian (30 %) dan nilai raport mulai dari kelas 10 sampai kelas 12 (70 %), yang terakhir mental dan akhlak para siswa. Dalam acara pengumuman kelulusan nanti siswa kelas 12 akan diumumkan kelulusannya secara akademis yaitu aspek pertama dan kedua, akan tetapi untuk aspek ketiga (mental dan akhlak) masih tergantung dengan kesungguhan siswa kelas 12 dalam mengikuti acara akhir kelulusan di Madrasah. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi kelas 12 supaya selalu peduli dan tanggap dalam berbagai hal, apalagi ketika nanti sudah hidup di tengah-tengah masyarakat.
Untuk siswa-siswi kelas 9 supaya tetap menjaga nama baik Madrasah. Karena di tahun-tahun sebelumnya selalu ada fitnah terkait dengan pembagian Ijazah di MTs. MH Troso. Pihak madrasah diisukan oleh salah satu wali murid “menyandra” ijazah supaya anaknya tidak bisa melanjutkan ke sekolah lain. Hal serupa diharapkan tidak terulang lagi di tahun ini. Ijazah tidak bisa langsung diberikan kepada setiap siswa yang lulus, karena selalu ada keterlambatan pengiriman blanko ijazah dari Dinas Dikpora kepada pihak madrasah. Bagi siswa kelas 9 yang ingin melanjutkan di sekolah lain masih bisa menggunakan surat keterangan dari madrasah sebagaimana sekolah-sekolah lain di Jepara. (Syah Ronie)