MA Matholi'ul Huda Troso

Visi Madrasah :
“Luhur dalam Budi, Tinggi dalam Prestasi”

(0291)7510202

ma_mhtroso@yahoo.co.id

MTs. dan MA MH Troso Bersholawat – Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1441 H

Troso, MAMHTROSO.com – Menjelang Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal Tahun 2019-2020 tidak kurang dari 1.100 siswa dan guru mengikuti pagelaran bertajuk Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1441 H di halaman kampus MTs – MA Matholi’ul Huda Troso pagi tadi, Ahad (1/12/2019).

Galeri acara – klik disini

Tidak seperti di hari-hari biasanya seluruh siswa memakai sarung dan pakaian berwarna putih untuk mengikuti acara Peringatan Maulid Nabi 1441 H ini. Sebelum dimulainya acara, seluruh siswa sebagaimana biasa melaksanakan ritual pagi. Yaitu mulai dari sholat dhuha berjama’ah, menyanyikan lagu Indonesia raya, Mars MH, Asmaul Husna, Sholawat nariyah dan berdoa mulai pelajaran. Dilanjutkan absensi dan penyampaian petunjuk teknis Class Meeting oleh masing-masing Wali Kelas.

Acara Peringatan Maulid Nabi ini dipandu oleh Nanda Aurelia Salsabila (XII MIA-1) dan Eva Elfiana Novitasari (XII MIA-2). Diawali dengan Gema sholawat oleh tim rebana gabungan siswa MTs. dan MA Matholi’ul Huda Troso dan dilanjutkan bacaan tahlil oleh Drs. H. Sobari. Sementara sebagai acara inti peringatan Maulid nabi ini yaitu dengan membaca Al banzanji yang dipimpin oleh H. Ismail, S.Pd.I., Muhammad Arsyad, Abdur Rouf, S.Pd.I., Ning Purwanti, S.Ag., dan Nur Muzaroh, S.Pd. Dan barokah doa dipimpin oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso, Noor Ubaidillah, S.Pd.

Sebagai rangkaian acara terakhir diisi dengan mauidhotul hasanah oleh H. Ahmad Harisul Haq, Lc. Beliau bercerita cukup singkat tetang salah satu kisah Nabi Muhammad SAW. yang sedang bersantai dengan para sahabatnya. Namun ditengah-tengah kejadian tersebut datang seorang badui memberikan dan menyuguhi buah kepada Nabi. Anehnya biasanya Nabi Muhammad selalu berbagi makanan kepada para sahabatnya. Namun kali ini beliau menikmati buah pemberian badui tersebut sendirian dengan sangat lahab sampai habis tidak menyisakan untuk para sahabatnya.

Melihat kejadian tersebut para sahabat akhirnya menyakan kepada Nabi Muhammad, kenapa tidak membagi buah pemberian badui tersebut. Ternyata Rasulullah merasakan buah tersebut sangat asam. Beliau menghabiskan buah tersebut supaya orang yang memberinya senang, dan beliau khawatir jika membagikan buah tersebut dengan para sahabat maka akan menyinggung yang memberi buah tersebut.

عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ 

“‘Azizun alaihi ma annitum”, menanggungkan derita umat, yang pertama. kedua “Harisun alaikum ”, rasa cinta pada umat. Yang ketiga “bilmuminina Ro’ufurrohim”, rasa kasih sayang pada kaum beriman.

Dari cerita tersebut di atas ada banyak hikmah yang dapat diambil. Diantaranya adalah Nabi Muhammad SAW. tidak tega melihat umatnya menderita, dan Nabi Muhammad juga melarang umatnya mencela makanan. Jika Nabi Muhammad merasakan makanan yang tidak enak biasanya hanya ditinggal, tidak kemudian dicela-cela. Itu adalah termasuk dari rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah. Selain itu juga H. Ahmad Harisul Haq, Lc. menyampaikan adab makan sesuai dengan yang praktikkanya oleh Rasulullah. Seperti cara makan dengan 3 jari, membersihkan makanan di jari-jari tangan sampai sela, dll.

Usai mauidhotul hasanah, acara terakhir yaitu bancaan kepungan oleh seluruh siswa-siswi dan para guru. Tradisi kepungan di MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso diagendakan 3 – 4 kali dalam satu tahun.

Wali kelas atau ketua kelas di hari sebelum diadakannya acara ini, mereka membagi anggota kelasnya siapa saja yang membawa lauk, nasi, minum, nampan, tikar, dll. Dan lauk yang dibawa juga dianjurkan supaya tidak yang terlalu mewah, tetapi cukup yang sederhana seperti tahu, tempe, blenyek, sambal, dll. (syah)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »