Troso, MAMHTROSO.com – Senin pagi ini (18/03/2013), seluruh madrasah aliyah di Indonesia, baik negeri maupun swasta, menggelar Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) secara serentak, tidak terkecuali seperti yang dilakukan MA Matholi’ul Huda Troso.
Sebanyak 152 siswa kelas XII di madrasah ini berpartisipasi dalam ujian itu. Mereka terdiri dari 73 siswa dari program IPA, serta 79 siswa lainnya dari program IPS. Mereka terbagi ke dalam 8 ruang ujian.
UAMBN rencananya bakal selama tiga hari, yang berakhir pada Rabu (20/03/2013) mendatang. Dalam ujian itu, sebanyak 4 mata pelajaran agama alias PAI diujikan, meliputi Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Selain itu, diujikan pula satu mata pelajaran bahasa Arab.
Ujian ini digelar sebagai salah satu program pemerintah dalam memetakan kualitas pendidikan di madrasah serta untuk standar kompetensi lulusan madrasah itu sendiri. Artinya, kelulusan siswa khusus mapel PAI plus Bahasa Arab dapat ditentukan melalui hasil dari ujian ini.
MAMH Troso sendiri telah menggelar UAMBN sebanyak tiga kali. Madrasah ini pertama kali menggelar UAMBN pada tahun pelajaran 2010/2011, disusul pada tahun pelajaran 2011/2012, hingga yang paling gres digelar tahun pelajaran 2012/2013. Sebelum ada program UAMBN, Keempat mata pelajaran PAI plus Bahasa Arab masih ‘dibanderol’ dengan Ujian Madrasah.
Namun, pelaksanaan UAMBN kali agaknya berbeda dari yang pernah digelar sebelumnya. Hal itu terkait dengan adanya kebijakan yang mewajibkan setiap anggota KKMA 01 Jepara menggelar UAMBN dengan sistem pengawasan silang. Sebagai tidak lanjutnya, sebanyak 16 pengawas dari madrasah yang tergabung dengan KKMA 01 ditugaskan untuk mengawasi jalannya UAMBN di MAMH Troso.
Lancar, Ujian di Hari Pertama
Dari pantauan MAMHTROSO.com, pelaksanaan UAMBN di hari pertama terbilang cukup lancar. Peserta memasuki ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai. Ujian baru dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Setiap kelasnya diawasi oleh dua orang pengawas.
Di hari pertama, dua mata pelajaran diujikan, yang meliputi Qur’an Hadits dan Akidah Akhlak, dengan durasi 90 menit untuk setiap mata pelajaran.
Sebelum ujian dimulai, Kepala MAMH Troso memberikan pembekalan singkat kepada para pengawas ujian. Dalam kesempatan itu, Kamad meminta agar para pengawas memberi kesempatan kepada para peserta untuk memilih metode menjawab di Lembar Jawab Komputer (LJK). “Meskipun kita memakai LJK, tapi pengoreksian dikerjakan secara manual. Oleh karenanya, kami meminta kepada Bapak dan Ibu untuk mempersilakan anak yang ingin menjawab dengan menyilang atau dengan menghitamkan LJK,” ungkap Kamad.
Lebih lanjut dikatakan Kamad, para pengawas juga diharapkan melengkapi seluruh berkas yang dibutuhkan selama tes berlangsung. “Kami harapkan Bapak dan Ibu membantu menuliskan daftar kehadiran peserta ujian, sehingga peserta tinggal tanda tangan saja. Selain itu, nanti lembar jawab ditata secara urut untuk memudahkan panitia,” tambah Kamad.
Meskipun secara keseluruhan berjalan lancar, sebagian peserta ujian masih mengeluhkan durasi waktu istirahat yang diberikan. Mereka mengaku merasa kurang dengan durasi waktu 30 menit untuk istirahat. Maklum saja. mereka sudah terbiasa dengan kelonggaran waktu istirahat seusai mengerjakan tes-tes sebelumnya. “Biasanya kita diberi istirahat sekitar 3/4 menit sampai 1 jam. Tapi untuk kali ini hanya 30 menit saja,” ungkap Ahmad Iwanurridlwan.
Siswa kelas XII IPA-2 itu mengaku tidak sempat belajar dalam durasi waktu yang menurutnya terlalu singkat itu. “Tadi saya dan teman-teman sempat kaget karena istirahatnya terlalu cepat. Padahal kami belum sempat membaca buku,” tutur Iwan. “Untuk besok pagi, kami akan lebih siap dengan waktu istirahat normal ini,” pungkasnya. (aaf)