MAMHTROSO.COM, KRASAK – Pasukan pengibar bendera (Paskibra) MA Matholi’ul Huda Troso turut ambil bagian dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2014 tingkat Kecamatan Pecangaan, pagi tadi (2/5/2014).
Paskibra yang ditugaskan pada upacara kali ini berjumlah 22 orang siswa, dengan formasi 8 orang pada pasukan pengibar utama, serta 14 orang pada pasukan pengiring. Mereka seluruhnya adalah pelajar MA MH Troso dan juga anggota Pasukan Khusus di madrasah tersebut.
Pada penugasan kali ini, Noor Arif (XII IPA-2), Muhammad Andi Saputra (XI IPS-3), dan Muhammad Noor Faizin (XI IPA-2) kembali dipercaya menjadi trio pengerek bendera. Sebelumnya, mereka juga pernah ditugaskan bersama pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-68 dan peringatan Hari Pramuka tahun 2014.
Selain Paskibra, sejumlah siswa MA MH Troso juga didelegasikan menjadi perangkat upacara.
Sementara itu, kelompok paduan suara ditangani oleh siswa dari SMPN 1 Pecangaan. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan dan beberapa lagu wajib.
Galeri kegiatannya, klik tautan ini.
Upacara diikuti oleh ratusan pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah, serta sejumlah guru dan instansi pemerintahan se-Kecamatan Pecangaan.
Camat Pecangaan Sutarto, saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengakatakan bahwa Hardiknas sudah selayaknya diperingati untuk memberi semangat kepada para pelaku pendidikan agar terus berikhtiar dalam memajukan dunia pendidikan yang semakin terjangkau dan bermutu.
Lebih lanjut Camat mengatakan, ada dua aspek mendasar dalam dunia pendidikan. “Pertama, terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang mana akses tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan.”
Untuk memenuhi aspek tersebut, pemerintah telah membuat kebijakan dan program pendidikan seperti Bantuan Operasional Sekolah, Bantuan Siswa Miskin, Bidik Misi, dan sebagainya. “Alhamdulillah, kebijakan dan program tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal itu ditandai antara lain dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang cukup tinggi,” tambahnya.
Sedangkan aspek kedua, lanjut Camat, adalah terkait dengan kualitas pendidik, kurikulum, dan sarana prasarana. “Dalam hal ini pemerintah telah berupaya membuat kebijakan dan program seperti pendidikan dan pelatihan guru secara berkelanjutan, penerapan Kurikulum 2013, dan program rehabilitasi sekolah.”
Secara khusus, Camat mengajak para guru dan pemangku kepentingan lainnya agar bersama-sama ikut menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. “Insyaallah, melalui Kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.”
Sesuai dengan tema peringatan Hardiknas tahun ini, yakni “Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul”, Camat mengajak seluruh elemen terkait agar memahami pendidikan tidak hanya sebagai mekanisme untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan yang sifatnya teknis saja. “Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul,” paparnya. Agus Ahmad Fadloli