Troso, MAMHTROSO.COM – Siang itu (8/05) di halaman MA Matholi’ul Huda Troso, sekitar dua puluhan siswa berbaris di halaman. Dari gerakan-gerakan yang mereka lakukan, nampak jelas mereka sedang berlatih baris-berbaris. Satu per satu aba-aba yang diucapkan sang pelatih diijalankannya dengan semangat, meski sesekali salah. Mereka adalah Pasukan Khusus (Passus) MAMH Troso yang mulai getol berlatih baris-berbaris.
Meski tim yang beranggotakan siswa kelas X dan XI tersebut terpilih sebagai Passus, bukan berarti mereka sudah mahir baris-berbaris. Sebagian besar dari tim ini malahan masih nihil soal gerakan dasar yang benar. Tidak jarang, mereka melakukan kesalahan mengeksekusi aba-aba. Seperti yang dikatakan oleh Sri Wahyuningsih, salah satu anggota Passus, yang mengaku masih kelimpungan saat diperintahkan untuk memeragakan gerakan jalan di tempat. “Kalau gerakan dasar sebenarnya sudah ngerti sejak MTs, tapi masalahnya kalau gerakan yang benar, itu yang belum terlalu ngerti,” Ujar Sri di sela-sela latihan. Lantaran berpostur jangkung, Sri yang sekarang duduk di kelas X tersebut ditempatkan oleh pelatih pada posisi poros kanan barisan.
Minimnya pengetahuan skuad Passus soal baris-baris dinilai wajar oleh para pelatih. “Wajar saja, rata-rata dari mereka, kan belum pernah ikut kegiatan semacam ini,” ujar Muhammad Rosyadi, salah satu pelatih Passus. Rosyadi menambahkan, seiring dengan ‘jam terbang’ latihan yang cukup, dia yakin bahwa skuad Passus tersebut layak diandalkan. Untuk menyikapinya, lanjut Rosyadi, dia bersama para pelatih yang lain mencoba memadukan teori dan praktik secara bergantian selama penyampaian materi. “Setiap teori yang disampaikan langsung dipraktikkan bersama-sama,” papar Rosyadi.
Saat latihan, tim Passus dipecah menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kelamin. Setiap kelompok dilatih oleh sedikitnya dua orang instruktur. Setiap harinya, tim Passus digembleng selama satu setengah jam. Materi yang disampaikan masih berupa gerakan-gerakan dasar, semisal lencang, hadap, hormat, istirahat, dan jalan.
Tim serbaguna ini pertama kali dibentuk pada pertengahan April lalu. Sebenarnya, madrasah sudah lama berhasrat membentuk tim seperti ini. Namun akibat banyaknya aktivitas kemadrasahan, mengakibatkan gagasan itu urung terlaksana.
Menurut Pembina Osis Noor Ubaidillah, Passus akan menjadi salah satu seksi bidang (sekbid) baru yang ada di dalam tubuh Osis MAMH Troso, menggantikan peran sekbid Upacara yang selama ini tidak berfungsi lantaran belum tersedianya halaman madrasah sebagai tempat digelarnya upacara. Selain itu, lanjutnya, tim Passus akan mendapatkan tugas besar pertamnya berupa pasukan pengibar bendera pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia tingkat kecamatan Pecangaan tahun depan.
MAMH Troso Pastikan Ikut Raicab dan GWC
Sementara itu, MAMH Troso memastikan diri akan berpartisipasi pada Raimuna Cabang (Raicab) dan Gladi Widya Cabang (GWC) yang akan digelar oleh Kwartir Cabang Jepara pada Juni tahun ini.
Sebanyak 20 siswa terpilih menjadi skuad tim yang akan berkompetisi pada lomba pramuka tingkat penegak se-Jepara tersebut. Untuk menyongsong kegiatan tersebut, tim MAMH Troso mulai menggelar latihan materi lomba. Mereka pun sudah diplot pada masing-masing kegiatan yang dilombakan.
Beberapa lomba yang akan diikuti diantaranya Lomba baris-berbaris (LBB), news presenter, pidato bahasa jawa, dan sebagainya.
Tim MAMH Troso menargetkan dapat memboyong trofi bergilir Raicab yang sebelumnya dimenagi oleh Kwartir Ranting Tahunan. Selain itu, MAMH Troso juga berhasrat untuk memenangi GWC yang baru pertama kalinya diadakan di Jepara. (aaf)