Troso, MAMHTROSO.com – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Troso selenggarakan “Troso Festival Tahun 2017” mulai hari ini, Sabtu (17/7/2017).
Troso Festival tahun ini adalah ketiga kalinya dilaksanakan oleh Pokdarwis Desa Troso. Namun kali ini mereka bekerjasama dengan berbagai pihak baik dari pemerintah Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Pemkab Jepara, Universitas Muria Kudus, Yayasan Matholi’ul Huda Troso, dan beberapa sponsor pendukung. Rencananya acara ini dilaksanakan selama 2 hari bertempat di Jalan Mbaleg Cemoro Kembar Troso Pecangaan Jepara.
Lihat Galeri Kegiatannya – klik di sini
Tidak tanggung-tanggung Troso Festival kali ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk Pembuatan Kain Tenun Ikat Motif Nusantara Terpanjang. Yaitu sepanjang 217,4 meter tanpa putus dengan 20 motif nusantara yang sebelumnya rekor ini dipegang oleh Kota Pontianak yang berhasil memproduksi kain tenun ikat sepanjang 161 meter di tahun 2014 lalu.
Abdul Jamal, SE. Carik Desa Troso salah satu pemrakarsa acara ini mengungkapkan bahwa proses tenun ini sehingga mencapai 217,4 meter memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan. Selain itu juga tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak tidak mungkin acara ini berjalan baik.
“Anggaran dana untuk Troso Festival ini sebesar 215 juta sumbernya dari Desa, Universitas Muria Kudus, dan Sponsor. Berbagai acara kami selenggarakan mulai dari Rekor MURI Kain Tenun Ikat Motif Nusantara Terpanjang, Duta Wisata, Fashion Show, Karnival Kain Tenun Troso”, ungkap Abdul Jamal dalam sambutannya sebagai ketua panitia Troso Festival 2017.
Jalannya Acara :
Sebelum Troso Festival dibuka secara resmi oleh Bupati Jepara KH. Ahmad Marzuki, SE. serangkaian penampilan paduan suara dan seni tari dipertunjukkan untuk menyambut para tamu undangan. Dimulai dari tari gambyong, tari kretek, dan paduan suara ningnong dari Universitas Muria Kudus. Kemudian dilanjutkan dengan tari kontemporer nenek gaul dan tari jaipong dari siswa-siswi MA Matholi’ul Huda Troso.
Seluruh tampilan mendapat apresiasi baik terutama oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Dr. Noor Achmad, MA yang juga hadir pada acara pagi tadi. Beliau juga mengungkapkan dengan kreatifitas masyarakat Desa Troso ini 10 sampai 20 tahun akan menjadi masyarakat yang intelektual karena selain industri kain tenun ikatnya ternyata Desa Troso memiliki budaya yang luar biasa.
KH. Ahmad Marzuki Bupati Jepara dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada panitia penyelenggara Troso Festival karena sampai pada pemecahan rekor MURI. Beliau juga mendoakan semoga Troso sebagai desa bisa menjadi kota yang maju, para pengusahanya saling kerjasama, banyak wisatawan dan konsumen yang berkunjung. Usai sambutan beliau membuka secara resmi acara Troso Festival 2017 dengan menabuh gong lima kali sebagai simbolisnya.
Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu pengukuran kain tenun ikat terpanjang oleh MURI. Prosesi ini diawali dengan pertunjuan Marching Band dari MTs. dan MA Matholi’ul Huda Troso, pasukan pembawa Bendera Merah Putih oleh Karang Taruna Tunas Inti, dan disambung dengan bentangan kain tenun ikat Troso sepanjang 217,4 meter dengan 20 motif nusantara yang dibawa oleh hampir 50 orang.
Sebelum pemecahan rekor MURI dengan Kain Tenun Ikat Terpanjang ternyata di Jepara sudah ada beberapa rekor MURI yang diraih. Diantaranya adalah pawai lampion terbanyak, konfoi becak terbanyak, penikmat dawet terbanyak, mengukir dengan peserta terbanyak, dll. (Syah)