Troso, MAMHTROSO.com – Seremonial serah terima trofi kejuaraan 6th Rover Scout Competition (Roscomp), Senin (06/02) lalu, berlangsung penuh pesan. Kepala madrasah menyampaikan pesan-pesan kehidupan sebelum acara serah terima.
Keikutsertaan MAMH Troso dalam 6th Roscomp yang digelar pada 18-19 Februari lalu, kata kamad, dapat menjadi titik pengalaman tak ternilai bagi tim putra yang dimotori oleh Joko Aji Saputro, Noor Hidayat, Tri Bowo Krismawanto, Alfin Iqbal Rifqi A., dan Noor Arif, serta tim putri yang digawangi oleh Lia Listiana, Siti Khotijah, Alyana Aisya, Yuni Wahyuningsih, dan Imroatul Latifah tersebut. Apalagi, level lomba tersebut tingkat propinsi, sudah tentu menambah rasa bangga bagi mereka.
Kesuksesan Joko dkk, lanjut kamad, semakin mengibarkan nama MAMH Troso di kancah luar. Meski kampus MAMH Troso berada di perkampungan, tidak berarti harus ‘puasa’ prestasi.
Baru tiga tahun berdiri, MAMH Troso telah menjadi ‘kuda hitam’ pada beberapa ajang kepramukaan. Salah satunya pada Roscomp ketiga yang digelar tahun 2006 lalu. Tim ini berhasil menyabet gelar juara umum. Kesuksesan tersebut berlanjut pada pada Roscomp ke-4 tahun 2008, Roscomp ke-5 tahun 2010, dan Roscomp ke-6 tahun 2012. Tercatat, MAMH Troso berhasil membukukan rekor sebagai juara bertahan pada ajang tersebut sebanyak empat kali berturut-turut.
Kamad berharap, Jerih payah Joko dkk mempunyai nilai ibadah dan dapat memberkahi madrasah.
Sesudah sesi ceramah kehidupan, acara serah terima trofi kejuaraan dimulai. Satu per satu trofi diserahkan secara simbolis dari siswa berprestasi kepada sejumlah guru. Yang terakhir, Trofi bergilir Gubernur Jawa Tengah diserahkan oleh Joko dan Lia kepada Kamad.
Penuh perjuangan
Keberhasilan 10 siswa MAMH Troso pada ajang dwi tahunan yang digelar di IKIP PGRI Semarang itu sudah selayaknya mendapatkan apresiasi yang tinggi. Tidak mudah perjuangan mereka dalam mendulang sejumlah trofi bergengsi. Sebagai salah satu bentuk penghargaan, hasil jerih payah mereka diumumkan di depan ribuan siswa MA dan MTs. MH Troso.
Keberhasilan Joko dkk dalam mempertahankan gelar prestisius itu tidaklah gampang. Selama hampir dua bulan, mereka meningkatkan intensitas latihan di saat siswa-siswa lain mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Konsekuensinya, mereka harus ketinggalan materi pelajaran yang cukup banyak. Tidak cukup sampai di situ. Selama itu pula, mereka terus ‘dijejali’ puluhan materi lomba oleh tim pelatih yang notabene juga alumni MAMH Troso.
Kerja keras dan pengorbanan mereka membuahkan hasil. Sebanyak 12 tropi berhasil diraih, termasuk tiga gelar paling bergengsi, yaitu: gelar juara tergiat 1 putra, tergiat 1 putri, dan juara umum. Selain itu, mereka juga berhak mendapatkan uang pembinaan senilai dua juta rupiah.
Lagu Wajib
Acara serah terima trofi seperti ini sudah menjadi ‘lagu wajib’. Setiap kali siswa MAMH Troso berhasil mendulang trofi dari suatu perlombaan, beberapa hari sesudahnya akan diadakan seremoni tersebut.
Bukan sebagai ajang pamer, acara tersebut digelar sebagai bentuk penghargaan kepada siswa berprestasi agar terus meningkatkan prestasinya. Selain itu, juga menjadi pelecut semangat bagi siswa lain agar termotivasi mengikuti ‘jejak’ teman-temannya yang lebih dulu berhasil mengharumkan nama madrasah. (aaf)