Troso, MAMHTROSO.com – Pendidikan kesehatan reproduksi penting bagi remaja agar mereka mendapatkan informasi yang benar dan akurat mengenai masalah seksual dan kesehatan reproduksi.
“Oleh karena itu, sudah semestinya acara penyuluhan semacam ini sering-sering diadakan di lingkungan sekolah menengah yang notabene peserta didiknya adalah remaja,” kata Zuni Ulfah dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pecangaan saat mengisi acara penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di MA Matholi’ul Huda Troso, pagi ini (7/11/2013).
Dengan demikian, menurut dia, remaja diharapkan tidak lagi buta mengenai masalah seksual dan kesehatan reproduksi.
Diakuinya, pengetahuan remaja soal kesehatan reproduksi terbilang masih sangat minim. Rendahnya pengetahuan yang mereka miliki bermuara pada tren peningkatan seks bebas, penggunaan narkoba, dan penularan HIV/AIDS di Indonesia. Penyebabnya, adalah untuk penyampaian informasi mengenai hal itu masih dianggap tabu. “Selain itu belum ada kurikulum kesehatan reproduksi secara khusus dan pelayanan yang ramah terhadap remaja,” imbuhnya.
Padahal, menurut Zuni, permasalahan kesehatan reproduksi remaja sangat penting dan aset masa depan, tetapi remaja justru berada dalam periode transisi yang penuh gejolak.
Zuni menuturkan, penyuluhan tersebut merupakan program Pemda Kabupaten Jepara dan dilaksanakan oleh Puskesmas di masing-masing kecamatan. “Sasaran program ini adalah remaja yang duduk di bangku SMP maupun SMA,” ungkapnya. Program tersebut, lanjutnya, digulirkan sebagai tindakan preventif untuk menekan persebaran HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Jepara. “Saat ini Jepara masuk peringkat lima besar di Jawa Tengah dengan kasus HIV/AIDS-nya. Sedangkan Kecamatan Pecangaan menempati peringkat kedua se-Jepara,” tambahnya.
Selain melalui program penyuluhan di sekolah-sekolah, kata Zuni, Pemda Kabupaten Jepara melalui Puskesmas juga menyediakan program konsultasi gratis bagi masyarakat yang ingin tahu banyak tentang kesehatan reproduksi.
Pada kesempatan itu, perempuan yang berprofesi sebagai dokter di Puskemas Pecangaan tersebut memaparkan berbagai pengetahuan soal kesehatan reproduksi, mulai dari pengenalan masa pubertas, hingga penyakit menular seksual.
Selain Zuni, acara yang diikuti oleh 40 siswi MA MH Troso itu juga diisi oleh penyuluh lain dari Puskesmas Pecangaan, Febrina Z. Pada sesi itu, dia lebih banyak memberikan kiat menjaga kesehatan organ seksual.
Dari amatan MAMHTROSO.com, para peserta terlihat penuh antusias mengikuti jalannya penyuluhan, terbukti banyaknya pertanyaan yang dilayangkan kepada para pemateri. Mereka kebanyakan menanyakan seputar masalah kewanitaan. (Agus Ahmad Fadloli)