Troso – Ada yang berbeda pada Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 di MA Matholi’ul Huda Troso (17/08/2011). Tak ada satu pun tanda-tanda dari siswa yang akan menjadi pasukan pengibar bendera maupun petugas lain yang bersiap-siap di halaman madrasah seperti layaknya persiapan menjelang upacara dilangsungkan. Nampaknya upacara peringatan kemerdekaan memang sengaja tidak digelar di MAMH Troso. Meskipun demikian, peringatan HUT Indonesia tetap berjalan. Kali ini diisi dengan Khotmul Quran yang diikuti oleh seluruh siswa. Selama hampir tiga jam, seluruh siswa berhasil menghatamkan sebanyak 36 kali. Itu berarti setiap kelas rata-rata merampungkan tiga kali hataman dari 12 kelas yang ada.
Acara diawali dengan pembacaan hadrah oleh H. Mustofa Kamal. Setelah itu, siswa membaca alquran secara serempak di masing-masing kelas. Beberapa guru yang mendampingi siswa di dalam kelas juga nampak ambil bagian membaca alquran. Setelah selesai, seluruh siswa diperbolehkan pulang.
Digantinya seremoni upacara bendera dengan khotmul quran pada peringatan HUT Indonesia ke-66 di MAMH Troso cukup beralasan. Selain halaman madrasah yang tidak memungkinkan digelarnya upacara bendera, adanya momentum bulan Ramadan juga menjadi alasan dipilihnya khotmul quran sebagai pengganti upacara bendera.
Pengiring Upacara Pengibaran Merah Putih
Sementara itu, sebanyak 26 siswa MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso yang tergabung dalam Korps Marching Band Bahana Swara mendapatkan kehormatan untuk menjadi pasukan pengiring musik pada upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke-66 tingkat Kecamatan Pecangaan di lapangan desa Krasak, Pecangaan, Jepara. Pada kesempatan itu Bahana Swara juga menampilkan sebuah instrumen lagu Andika Bhayangkari.