Troso, MAMHTROSO.com – Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara selenggarakan Acara Perpisahan dan Pelepasan Siswa Kelas XII Tahun 2021 pagi ini, Jum’at (9/7/2021). Dilaksanakan di Aula madrasah dengan dihadiri oleh seluruh siswa Kelas XII yang berjumlah 145 orang dan seluruh dewan guru.
Galeri kegiatannya – klik di sini
Aulia Fitriani (XII IPA-2) sebagai pembawa acara membuka acara tersebut pada pukul 07.15 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan bacaan tahlil yang dipimpin oleh H. Ismail, S.Pd.I. dan barokah doa dipimpin oleh H. Ahmad Harisul Haq, Lc.
Pidato perpisahan pertama dari siswa Kelas XII yang diwakili Nilam Maharani (XII IPA-2). Nilam mengungkapkan bahwa selama 3 tahun merasakan susah, senang, tangis, dan tawa semuanya dirasakan di madrasah ini. Karena semua itu dalam rangka pendidikan untuk siap terjun di masyarakat setelah ini. Dia juga menyampaikan banyak terima kasih kepada para guru.
“Semoga guru-guru selalu diberikan kesabaran dan keikhlasan dalam mengajar. Semoga madrasah semakin maju. Maaf kepada Bapak dan Ibu Guru, Mohon doa semoga kami diberikan kemudahan kedepannya”, imbuhnya.
Setelah itu tiba giliran Drs. H. Nur Kholis Syam’un, Kepala Madrasah memberikan sambutan dan amanat. Pertama, beliau menyampaikan tentang bagaimana perjuangannya untuk melaksanakan agenda-agenda madrasah, mulai dari pembelajaran daring yang menimbulakn banyak fitnah, karena nyatanya siswa yang harusnya belajar di rumah malah lebih banyak yang klayapan tidak jelas. Maka mengindari fitnah tersebut melalui ijtihat para pengurus Yayasan secara bertahap melaksanakan pembelajaran tatap muka. “Saya tidak bisa membayangkan betapa merananya anak-anak yang sekolah di SMA Negeri, SMK Negeri. Kalau ada anak yang senang karena tidak sekolah berarti anak tersebut tidak normal. Kita bersyukur, meskipun dengan keterpaksaan dan tidak maksimal, tetapi tetap bisa berjalan. Yang terpenting tetap hati-hati, yang sehat tetap beraktivitas, yang sakit diberobatkan”, ungkap beliau.
Yang kedua, beliau bercerita bagaimana perjuangan untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah dan menyusul berikutnya mendirikan Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso dan pada tahun ini YPI. Matholi’ul Huda Troso mendirikan pondok pesantren. Karena sejak dulu ada juga orang yang mengolok-ngolok, membuli, dsb. Tetapi karena didasari dengan niat baik, tekat yang kuat dan semuanya Allah yang yang menentukan. Pondok Pesantren (Ponpes) Matholi’ul Huda Troso akan meleburkan dualisme Salaf dan Modern. Santri di Ponpes Matholi’ul Huda Troso akan dibimbing agar memahami kitab kuning sebagaimana di pondok salaf tetapi juga mampu berkomunikasi dengan bahasa arab dan inggris sebagaimana di pondok modern.
Berikutnya beliau memberikan amanat kepada siswa-siswi Kelas XII, agar nantinya menjadi manusia-manusia yang tahu arti perjuangan, pengorbanan. “Jadilah manusia yang bermasyarakat. Pendidikan Tinggi itu penting tetapi kalau tidak peduli dengan masyarakat semuanya akan sia-sia. Jadilah manusia yang gampangan dalam arti positif. Mumpung masih muda yang mau melanjutkan pendidikan, yang semangat dan yang mau bekerja, hati-hati dijaga dirimu. Sempatkan doakan madrasah setelah sholat maktubah. Tolong dijaga madrasah dengan jadi orang yang baik. Jadi spanduk yang baik untuk madrasah”, imbuhnya.
Terakhir, beliau atas nama pribadi dan mewakili seluruh guru menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh siswa. Jika selama 3 tahun ini mungkin ada kekhilafan dalam mendidik siswa-siswi. Dan berdoa bersama untuk para guru, orang tua, dan siswi-siswi semuanya.
Usai acara perpisahan dan pelepasan ini madrasah akan memberikan beberapa dokumen kepada siswa-siswi yang sudah dinyatakan lulus. Diantaranya adalah Surat Keterangan Lulus (SKL) Sementara, Raport, Sertifikat bahasa arab, sertifikat bahasa inggris, piagam komputer, piagam tata boga, piagam tata busana dan piagam pengurus osis dan dewan ambalan untuk siswa yang menjadi pengurus. (Syah)