Bagi sebagian orang, pramuka identik dengan baris-berbaris dan bernyanyi. Namun, anggapan itu tidak tidak berlaku di MA Matholiul Huda Troso, pasalnya tidak hanya baris-baris, nyanyian dan materi-materi kepramukaan lainnya yang diajarkan, anggota pramuka di MA Matholiul Huda Troso juga dibekali dengan kemampuan berbicara di depan umum, layaknya seorang penceramah. Diharapkan, kemampuan berceramah yang dikuasai siswa dapat menjadi bekal saat terjun di masyarakat.
Pemandangan itu akan kita jumpai setiap hari Selasa pada jam pelajaran ke-7 dan ke-8 atau sekitar pukul 11.40 – 13.00 WIB. Siswa yang telah ditunjuk oleh pengurus pada masing-masing kelompok berbicara di depan teman dan guru pembimbingnya. Mereka diberi kesempatan oleh seorang pembawa acara untuk berbicara sekitar 5 hingga 10 menit. Materi pembicaraan yang mereka bawakan pun bermacam-macam, seperti tentang agama, remaja, kehidupan, bahkan merambah pada perkembangan politik terbaru.
Setiap kelompok ditentukan paling sedikit 5 orator, dan 5 penanggap. Tugas penanggap adalah menganggapi apa yang telah disampaikan oleh pembicara, tanggapan dapat berupa sanggahan, persetujuan, ataupun tambahan yang masih terkait dengan tema pembicaraan. Pada akhir pertemuan, guru pembimbing memberikan evaluasi kepada seluruh siswa yang telah bertugas yang diharapkan menjadi bahan koreksi sehingga pada kesempatan berikutnya, siswa dapat menjadi lebih baik.
Dua tempat
Kepramukaan yang telah diintegrasikan ke dalam pelajaran intra madrasah di MA Matholiul Huda Troso dilaksanakan pada 2 tempat yang berbeda, minggu pertama dilaksanakan di dalam ruang kelas, pada minggu berikutnya kegiatan dilaksanakan di luar ruang kelas. Kegiatan ceramah dilaksanakan di dalam ruangan, sedangkan kegiatan-kegiatan lainnya seperti yel-yel, baris-berbaris, atau wide game dilaksanakan di halaman madrasah. (mamhtroso.com)