Troso, MAMHTROSO.com – Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Troso Selatan, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara memberi santunan kepada 55 anak yatim dan 40 anak mantan yatim. Acara ini berlangsung di aula MTs-MA Matholi’ul Huda Troso pada Kamis (14/11/2013).
Rais Syuriah PRNU Troso Selatan, Abdul Fatah mengatakan, santunan menjadi agenda tahunan sebagai wujud kepedulian Nahdlatul Ulama kepada anak-anak yatim dan mantan yatim di wilayah Troso Selatan. Santunan, kata Fatah, berupa uang tunai dan bingkisan bagi para yatim, sementara santunan yang diberikan kepada para mantan yatim berupa biaya pendidikan. Istilah mantan yatim ditujukan bagi anak yatim yang sudah memasuki masa balig dan masih duduk di bangku sekolah, serta berasal dari keluarga berekonomi menengah ke bawah.
Sumber dana, kata dia, berasal dari para donatur dan kas organisasi. Jika ditotal, lanjutnya, sumber dana yang terkumpul mencapai Rp 86,4 juta. Jumlah tersebut lebih besar dari dana tahun lalu, yakni Sekitar Rp 72 juta.
Bertambahnya sumber dana santunan yang terkumpul, lanjut dia, juga berimbas pada naiknya jumlah santunan yang diterima oleh para yatim dan mantan yatim. “Untuk anak yatim kami menyantuni Rp 1 juta per anak dan diberikan secara langsung kepada anak yang bersangkutan, sedangkan mantan yatim mendapatkan Rp 500 ribu dan diberikan kepada lembaga pendidikan di mana anak tersebut bersekolah. Maksudnya digunakan sebagai biaya pendidikan,” paparnya. Selain itu, khusus bagi anak yatim dan mantan yatim yang bersekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Matholi’ul Huda Troso, mulai dari jenjang PAUD hingga madrasah aliyah, mereka juga dibebaskan dari biaya sekolah.
Fatah berharap dengan adanya santunan yang diberikan dapat membantu meringankan beban hidup para yatim dan mantan yatim. Dia juga berpesan agar uang santunan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan anak yang bersangkutan. Selain itu, para mantan yatim yang masih duduk di bangku sekolah diharapkan tidak patah semangat untuk terus meningkatkan prestasi belajar dan ibadahnya meski tanpa kehadiran seorang ayah lagi.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah pengurus syuriah dan tanfidziyah (pelaksana harian) NU Ranting Troso Selatan, sesepuh YPI Matholi’ul Huda Troso, serta sejumlah relawan penarik dana santunan.
Sementara itu, Mustagfirin, salah seorang anggota penarik dana santunan mengatakan, pengumpulan dana dilakukan oleh panitia penarik dana yang dibentuk NU wilayah setempat. “Ada 16 rayon yang menjadi daerah penarikan dana santunan. Setiap rayonnya membawahi antara 5 sampai 6 RT. Tercatat ada 51 RT dan 7 RW di wilayah Troso Selatan,” paparnya.
Penarikan dana tersebut, kata dia, melibatkan setidaknya 90 orang. “Mereka sebelumnya mendapatkan semacam surat mandat dari pengurus ranting,” jelasnya.
Mustagfirin mengiyakan saat ditanya mengenai peningkatan jumlah dana santunan tahun ini. Menurutnya, peningkatan itu boleh jadi disebabkan karena semakin membaiknya perekonomian di wilayah Troso Selatan. “Alhamdulillah, tahun-tahun belakangan ini usaha tenun di desa Troso semakin membaik, sehingga para donatur yang rata-rata adalah pemilik usaha tenun itu dapat berbagi rejeki lebih banyak,” katanya.
Dia berharap peningkatan dana santunan dapat kembali terjadi di tahun mendatang. “Semoga dana yang terkumpul tahun depan bisa bertambah banyak sehingga semakin dapat meringankan beban hidup anak-anak yatim,” pungkasnya. (Agus Ahmad Fadloli)