MAMHTROSO.COM, TROSO – Ribuan warga Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara memeriahkan pawai takbir Idul Adha 1435, Sabtu (4/10/2014) malam. Peserta takbir keliling ini, melintasi ruas-ruas jalan di Jalan Raya Bugel. Sehingga suasana Troso sangat meriah.
Kegiatan bertajuk “Semarak Takbir Keliling IPNU-IPPNU Troso Selatan 1435 H” ini dimulai dan berakhir di lapangan Desa Troso bagian Selatan. Di tempat ini, takbir keliling yang memperebutkan trofi Petinggi Troso ini dikemas dengan berbagai kreativitas.
Pawai takbir kali ini diprakarsai oleh Pengurus Ranting IPNU dan IPPNU Desa Troso Selatan, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Troso. Acara ini merupakan agenda tahunan yang diadakan pada malam hari menjelang hari raya Idul Adha.
Dari pantauan MAMHTROSO.COM, peserta didominasi anak-anak dan usia remaja. Mereka menggunakan kostum yang rata-rata bernuansa putih, lengkap dengan lampu penerang berupa obor minyak atau lampu listrik serta aneka aksesoris lain.
Para peserta pawai takbir kali ini juga menampilkan berbagai macam miniatur, seperti masjid, kakbah, hewan kurban, maupun miniatur lain. Ada pula tim yang membuat gunungan baik yang terbuat dari buah-buahan maupun dari makanan ringan.
Kreativitas dan keunikan yang disajikan para peserta pawai takbir keliling kali ini tak ayal membuat ribuan masyarakat yang menonton pawai nampak beramai-ramai mengabadikan momen tersebut, baik menggunakan kamera digital maupun kamera handphone.
Ketua panitia festival takbir keliling, Khoirul Faizin menjelaskan festival takbir kali ini diikuti oleh sebanyak 23 tim perutusan dari musholla-musholla yang ada di wilayah Desa Troso bagian Selatan. Adapun pesertanya, lanjut dia, berjumlah sekitar 1.600 orang.
Faizin mengungkapkan, pihaknya juga melibatkan sejumlah personel dari Koramil dan Polsek Pecangaan serta Hanra Desa Troso untuk mengatur arus lalu lintas selama kegiatan.
Faizin mengatakan, tema yang diangkat pada festival kali ini adalah “Menjalin Ukhuwah Menuju Kebangkitan Islam”. Karenanya, Faizin berharap para peserta lebih mengedepankan semangat menjalin ukhuwah dalam mengikuti pawai takbir ini, ketimbang mengharapkan hadiah dan gelar juara.
Faizin mengungkapkan, festival takbir keliling yang diadakan kali ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang menarik di Desa Troso setiap tahunnya. “Semoga kegiatan ini dapat terus dilestarikan dan terus meningkat di setiap tahunnya. Selain itu tentu saja bisa menjadi tujuan wisata di desa ini,” ungkap dia.
Sementara itu, Petinggi Desa Troso, Abdul Basir, saat hendak memberangkatkan pawai, mengungkapkan bahwa acara takbir keliling ini tetap menjadi ajang syiar agama Islam. Oleh karenanya, pihaknya pihaknya mengimbau agar pawai tidak diwarnai dengan hal-hal negatif yang justru menghilangkan esensi syiar tersebut. “Semestinya ya diisi dengan gemuruh takbir, bukan malah gemuruh sound system dangdutan atau malah jogetan,” kata Basir.
Petinggi juga menjelaskan, penjurian pada festival kali ini ditangani oleh orang-orang profesional yang diambil dari luar Desa Troso. “Tujuan diambil juri dari luar desa biar penilaiannya netral dan tidak memihak ke kelompok manapun,” ungkap Basir. “Peserta harus yakin bahwa nilai yang diberikan oleh juri adalah tanpa keberpihakan,” imbuhnya.
Dalam pawai takbir kali ini, panitia melombakan sejumlah kategori, meliputi kekompakan, kreativitas, dan kerapian. Ketiganya menjadi penentu ditetapkannya juara umum. Selain itu, panitia juga melombakan kategori juara favorit.
Pada festival takbir kali ini, kontingen dari Musholla Ar-Rohman dinobatkan sebagai peraih juara umum pertama dan berhak memboyong trofi bergilir Petinggi Troso. Sementara itu posisi juara umum kedua diraih oleh Pondok Pesantren An-Nur, dan posisi juara umum ketiga diraih oleh Musholla Istiqomatul Muslimin. (Agus Ahmad Fadloli)