Semarang – Setelah sempat tertunda sekitar sejam lamanya, akhirnya acara Wijaya Rover Challenge (WRC) 2010 dimulai, Sabtu (31/07/10) . Kegiatan dimulai dengan upacara pembukaan yang diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai daerah se-Jawa Tengah. Penabuhan gong sebanyak tiga kali menandai dibukanya secara resmi event ini.
Usai upacara, dilanjutkan dengan lomba karikatur dan writing contest yang dilaksanakan secara serempak. Kedua lomba tersebut berlangsung selama 2 jam yang berakhir pada pukul 17.00 WIB.
Malam harinya, ada kegiatan api unggun dan malam keakraban. Sebelum penyalaan api unggun, suasana di sekitar lapangan utama cukup gelap karena lampu-lampu di sekitar gedung sengaja dipadamkan agar acara lebih khidmat. Sesaat setelah tumpukan kayu disulut dengan 10 obor, keadaan menjadi lebih terang dari sebelumnya.
Tidak kalah meriahnya adalah saat malam keakraban. Dalam acara ini, masing-masing pangkalan dipersilakan maju ke pentas untuk menampilkan sebuah pentas seni satu per satu. Hampir seluruh peserta yang berbaur di lapangan menampilkan pentas yang ala kadarnya dan tanpa persiapan yang matang sebelumnya. Alih-alih ‘manggung’ sekenenya, justru hal itu yang menjadikan acara malam keakraban semakin semarak. Mulai dari puisi yang mengharu-biru hingga celotehan yang konyol.
Di hari kedua, masih tersisa satu mata lomba lagi, yaitu lomba Rally. Dalam lomba ini, peserta harus berjalan belasan kilometer jauhnya dan harus menyelesaikan keseluruhan lomba yang dibagi menjadi 4 pos. Jarak tempuh yang jauh dan beratnya medan, menjadikan lomba terakhir ini memakan waktu sehari penuh dan menguras tenaga. Tim MAMHTroso pun merasakan hal yang sama, terlihat saat di tengah-tengah perjalanan, mereka seakan-akan tidak mampu berjalan sehingga harus saling dorong satu sama lain secara bergantian, begitu juga dengan tim-tim lain. (Bersambung)