Troso, MAMHTROSO.com – Tidak kurang dari 1.200 siswa dan guru menyaksikan pagelaran bertajuk Gema Maulid Nabi Muhammad 1435 H di halaman kampus MTs-MA Matholi’ul Huda Troso, kemarin (2/3). Acara ini berlangsung semarak dengan beragam pentas seni bernuansa religi.
Ini kali kedua gema maulid nabi diadakan dengan konsep konser kolaborasi sejak dua tahun terakhir. Selain pembacaan kitab maulid al-Barzanji, pentas kali ini juga diisi dengan deklamasi puisi dua bahasa, tausiyah, istigasah, pembacaan syair, serta penampilan lagu-lagu bernada Islami.
Acara diawali dengan istigasah bersama yang dipimpin KH Musthofa Kamal, salah seorang guru agama di madrasah tersebut. Adapun doa dipimpin KH Ali Ahsan, sesepuh YPI Matholi’ul Huda Troso.
Selepas istigasah, acara dilanjutkan dengan tausiyah bersama Drs Anduwan. Dalam ceramahnya, dia menyatakan peringatan maulid nabi merupakan salah satu tanda bukti cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad. Peringatan ini, terangnya, sama halnya dengan usaha mengenal sosok nabinya lebih dekat, untuk selanjutnya berusaha mengikuti sunnah-sunnahnya.
Bencana bertubi-tubi yang melanda Indonesia dan dunia belakangan ini, menurutnya, merupakan salah satu bentuk balasan Allah kepada manusia yang kian hari kian senang berbuat dosa. Karenanya, dia mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak membaca salawat sebagai jalan mencari pengampunan dosa. “Bersalawatlah kepadaku, sebab bersalawat kepadaku dapat mengampuni dosa-dosamu,” ujarnya menukil sebuah hadits yang pernah disabdakan Nabi Muhammad.
Seusai tausiyah, Novia Salafiyah tampil dengan pembacaan kitab maulid al-Barzanji. Tidak banyak bagian yang dibaca siswi kelas X D tersebut. Dia hanya membaca beberapa bagian di awal dan di pertengahan kitab saja.
Di sela-sela pembacaan kitab maulid, Kelompok vokal MA MH Troso tampil membawakan sejumlah lagu salawat. Kelompok yang beranggotakan Yuni Wahyuningsih, Salsa Ukhratus Syawaliyah, Rida Ustufricah, Eka Sulistiani, dan Uswatun Khasanah itu tampil cukup elegan dengan diiringi musik ansambel berisi rebana, bass, tamborin, dan keyboard elektrik. Beberapa lagu di antaranya diambil dari kitab maulid.
Setelah prosesi mahallul qiyam alias pelantunan salawat nabi dengan posisi berdiri, ragam acara gema maulid nabi semakin rancak. Diawali dengan penampilan lagu “Nadoman Syahadatain” yang berirama khas Jawa. Selepas itu, giliran dua siswa MTs MH Troso melantunkan syair “Nur Muhammad” bercengkok melayu.
Deklamasi puisi dua bahasa menjadi penampilan berikutnya. Siska Noviana Dewi membawakan sebuah puisi “Ya Muhammadku” karya Deddy R Gozali, sementara puisi berbahasa Inggris “Our Beloved Muhammad” ditampilkan dengan apik oleh Muhammad Mufaiduddin. Kedunya merupakan siswa kelas IX MTs MH Troso.
Ada juga penampilan bertajuk salawat global. Quintet vokal Yuni dkk melantunkan salawat “Shalatullah” dengan nada persis seperti lagu “O Holy Night” milik umat Kristen.
Pagelaran gema maulid nabi dipungkasi dengan lagu “Harmoni Salawat” oleh seluruh penyanyi.
Peserta Laki-Laki Diwajibkan Bersarung
Selain beragam pementasan yang ditampilkan pada acara Gema maulid kali ini, ada beberapa hal unik lain yang membuat acara ini terlihat semakin semarak. Salah satunya dilihat dari cara berpakaian para pesertanya.
Khusus pada hari peringatan itu, seluruh siswa putra diwajibkan mengenakan baju kemeja bersarung selama acara berlangsung. Kewajiban tersebut juga berlaku untuk para guru laki-laki. Mereka juga ‘dipaksa’ mengenakan baju muslim dengan balutan sarung.
Selain pakaian, seluruh siswa dianjurkan pula membawa makanan kecil seperti layaknya tradisi peringatan maulid nabi di kampung-kampung. Jajanan itu dikumpulkan di ruang kelas mereka masing-masing, untuk selanjutnya dimakan bersama-sama. (Agus Ahmad Fadloli)