MAMHTROSO.COM – Kembali adakan acara ajang kreasi seni dan budaya, MTs. dan MA Matholi’ul Huda gelar Variety Show pagi ini, Kamis (2/3/2017). Ehma Variety Show (EVS) ini adalah salah satu agenda rutin yang diselenggarakan oleh pihak madrasah setiap satu semester.
Berlangsunya acara ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi siswa-siswi dari Kelas VII MTs. MH Troso sampai Kelas XII MA MH Troso. Karena di sekolah-sekolah lain mungkin jarang ditemukan acara-acara serupa. Tidak jarang kelas yang mendapat giliran tampil pada Variety Show ini mencurahkan semua kemampuannya dan rela latihan setiap hari seusai sekolah untuk bisa tampil yang terbaik. Mulai dari mengkonsep tema tampilan, memilih backsound, perekaman pengisi suara, mempersiapkan property, kostum, make up, dll.
Sejak dua tahun yang lalu, pada tahun 2015 pertama kali diadakannya Emha Variety Show, hingga EVS kali ini banyak perkembangan kualitas tampilan dari masing-masing kelas. Meskipun acara ini bukanlah sebuah event perlombaan antar kelas, tetapi antusias siswa sangat kuat untuk dapat menyuguhkan tampilan yang luar biasa. Tidak jarang siswa-siswi kelas X yang melibatkan para alumni atau siswa kelas XII untuk membantu suksesnya tampilan mereka. Mulai dari konsep, editing musik, kostum, dan adegan demi adegan.
Selain menampilkan kesenian budaya lewat drama dan tari, di EVS tahun 2017 ini juga menggelar bazar berbagai jajan makanan dan minuman. Makanan yang dijajakan antara lain kebab, jamur krispi, pecel, somai, batagor, dll. Sementara untuk minuman ada es dawet, cendol, es jeruk, es beras kencur, dll.
Lihat galeri kegiatannya – klik tautan berikut ini
Jalannya Acara :
Pada pukul 08.15 WIB, Wahyu Andriani (XII IPS-2) dan Naelan Nikmah (XII IPA-1) bertindak sebagai pembawa acara langsung membuka EVS Tahun 2017 ini dengan bacaan ummul kitab bersama-sama. Setelah acara dibuka langsung grup rebana MA MH Troso lewat 4 vocalisnya Ahmad Dzakiyuddin Wafa (XII IPA-2), A. Hanif Muzayyin (XII IPA-2), Imam Abu Hanifah (XII IPS-3) dan Ahmad Sabiq (XII IPS-2) berhasil kelantunkan sholawat nabi dengan indah dan merdu. Kemudian disambung dengan performance MH Troso Band yang digawangi oleh Ramdan Khalid (XI IPA-3) membawakan 3 lagu. Wido Sari (XI IPA-3) menyanyikan satu lagu berjudul Complicated dari Avril, Ahmad Latif (XII IPS-3) menyanyikan lagu dangdut berjudul Kesunyian Jiwa, dan Nur Muzaroh salah satu guru bhs. Inggris ini juga ikut memeriahkan acara dengan membawakan lagu dangdut berjudul Harapan Hampa.
Penampil pertama dari kelas XI IPA-2, mereka menampilkan sebuah cerita yang diambil dari bumi Jepara sendiri yang berjudul “Keadilan Ratu Shima”. Atia Fitriani (XI IPA-2) yang berperan sebagai Ratu Shima tampak anggun dengan kostum dan riasannya. Dalam kisahnya Ratu Shima yang terkenal dengan keadilannya, bahkan sampai rela menghukum anaknya sendiri dengan memotong kedua kaki anaknya itu karena melakukan sebuah kejahatan. Anggun riasan dan kostum dari para pemain pendukung serta penari latar juga ikut menambah luar biasa pada tampilan mereka dalam EVS tahun 2017 ini.
Kelas X C mendapat giliran tampil nomor 2. Dengan judul Laila Majnun, Siti Muzaro’ah dan Muh. Khoiri berhasil membuat mata para penonton tidak berkedip dan terharu dengan aksi mereka. Karena kisah percintaan mereka terhalangi dengan perbedaan kasta. Perang berkecamuk sampai kemudian Laila Majnun berhasil mendapatkan lelaki yang ia idam-idamkannya itu. Tarian bollywood India juga ikut ditampilkan siswa-siswi kelas X C untuk mendukung suguhan mereka yang luar biasa.
Tampilan ketiga dari kelas X D dengan judul “Asal-usul Reog Ponorogo”. Fima Kurnia Robbi yang berperan sebagai Prabu di Kerajaan Kediri membuat sayembara untuk anaknya Dewi Sanggalangit yang di perankan oleh Dewi Ayu Safitri. Drama yang dimainkan oleh kelas X D ini juga diselingi aksi lucu oleh Amin Syah dengan tertawanya yang khas dan aneh. Mereka mampu menuntup pertunjukkannya dengan luar biasa, yaitu dengan pertunjukkan Reog Ponorogo lengkap dengan jaran kepangnya.
X B menampilkan Juragan Kebun Jati Luru Mantu. Ahmad Sochibul Munir berperan sebagai Juragan Kebun Jatinya. Anaknya yang diperankan Khusna menjadi rebutan para pemuda di daerahnya. Pada suatu waktu pusaka milik Juragan Kebun Jati dicuri oleh seseorang yang bernama Japrak yang diperankan oleh Johan. Sontak seorang pemuda yang tampan dan saksi yang diperankan oleh Wahyu Aji berhasil mengembalikan pusaka itu, dan berhasil mempersunting anak dari Juragan Kebun Jati tersebut. Balutan komedipun mereka tampilkan karena Ainur Rohim sebagai pengawal pemuda tampan tadi berakting dengan totalitas.
X F menampilkan Arya Panangsang yang diperankan oleh Dimas Permadi untuk merebut kerajaan Demak, Sultan Hadirin diperankan oleh Misbahus Surur, Adi Setiawan sebagai sunan Kudus. Karena Sultan Hadirin yang mati dibunuh oleh Arya Panangsang, sehingga Ratu Kalinyamat bersumpah untuk membunuh Arya Panangsang. Tampilan mereka sangat mengesankan dengan kisah yang diangkat dari sejarah daerah lokal Jepara dan sekitarnya.
X E menampilkan Drama dengan judul Madrasahku Penjaraku. Menceritakan sebuah lembaga pendidikan yang menekankan pada kedisiplinan dan akhlak mulia. Madrasah yang memiliki banyak agenda kegiatan untuk melatih siswa-siswinya menjadi tangguh, berkarakter, dan bermental kuat. Akan tetapi dengan banyaknya kegiatan dan pendidikan kedisiplinannya ada seorang siswa yang bernama Anton yang diperankan oleh Muhammad Arief merasa seakan dipenjara, karena mengaggap banyak sekali aturan-aturan yang harus dipatuhi. Akan tetapi setelah Anton tumbuh menjadi seorang sukses, dia menyadari bahwa puncak karirnya dicapai adalah berkat pendidikan disiplin yang didapatkan di madrasahnya itu.
XI IPA-3 menampilkan Shinta Sang Pemburu Rama. Shinta diperankan oleh Muna Tia dan Rama yang diperankan oleh Ahmad Thoha Mansyur. Cerita yang mereka suguhkan sudah dimodifikasi yang dominan menampilkan tarian dan dance. Mulai dari tarian Jawa, Inggris, dan Bali.
XI IPA-1 menampilkan Kakuatan Cinta. Menceritakan sebuah kisah seorang pemuda non muslim yang jatuh cinta dengan dara muda muslim yang cantik. Berbagai seni tari diperagakan oleh kelas ini. Mulai dari kostum baju putih, rok merah, dan payung jepang merah yang dimainkan dengan indah. Selain cerita utama ada unsur komedi yang ditampilan oleh Gunawan dengan membawa tulisan “om iklan om”.
Siswa-siswi MTs. MH Troso menampilkan Tari Ronggeng Bugis. Ahmad Selamet jadi aktor utama dalam tarian yang bergenre lucu ini. Diiringi teman-temannya yang juga mempraktikkan gerakan-gerakan lucu membuat para penonton sorak menepukinya.
Pada pukul 12.30 WIB acara selesai, pembawa acara menutup acara. Dan diakhir dengan penampilan terakhir dari MH Band. (Syah)