Troso, MAMHTROSO.com – Kegelisahan tak dapat disembunyikan dari wajah polos Siti Alfiyah, siswa kelas XE, Jumat (16/12) dia nampak mondar-mandir di depan kelasnya seperti menantikan sesuatu. Boleh jadi, hari itu menjadi hari yang mendebarkan baginya. Tidak hanya dia, teman-temannya yang lain juga melakukan hal serupa. Ada apakah gerangan?
Kegelisahan massal yang dialami siswa MA Matholi’ul Huda Troso cukup beralasan. Pasalnya, rapor yang mereka nanti-nantikan akan dapat mereka lihat secara langsung. Mereka tak sabar menyaksikan seperti apa hasil belajarnya selama satu semester yang terekam dalam Buku Laporan Hasil Belajar.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi siswa agar dapat menerima buku rapor tersebut. Syarat utama adalah rapor harus diambil oleh orang tua siswa. Jika tidak, rapor terpaksa ditahan oleh wali kelas sampai orang tua sendiri yang mengambil rapor ke madrasah. Namun, jika terpaksa, rapor tetap diberikan kepada siswa dengan catatan-catatan khusus. Selain itu, siswa harus melunasi pembayaran administrasi yang dibebankan kepada mereka.
Sebelum rapor dibagikan kepada orang tua, wali kelas terlebih dulu menyampaikan informasi berkaitan dengan kemadrasahan. Di antaranya adalah kebijakan madrasah mengenai Gerakan Peduli Madrasah. Wali kelas memberikan wawasan kepada seluruh orang tua tentang maksud digulirkannya kebijakan gerakan amal tersebut. Orang tua juga diharapkan semakin meningkatkan pengawasan kepada putra-putrinya saat liburan nanti.
Selain rapor hasil belajar utama, orang tua siswa juga menerima selembar transkrip yang memuat nilai rapor tersebut. Dari transkrip itu diketahui peringkat siswa dalam satu kelas. (aaf)