Troso, MAMHTROSO.com – Hujan deras yang mengguyur selama 5 hari berturut-turut serta meluapnya sungai mengakibatkan sejumlah pemukiman warga di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara terendam banjir. Beberapa ruas jalan penghubung antarkampung juga lumpuh akibat tergenang air.
Debit air yang terus naik ditambah rusaknya beberapa titik tanggul membuat ratusan rumah yang berada di sekitar bantaran sungai terkepung banjir pada Selasa (21/1) pagi. Pantauan MAMHTROSO.com, ratusan rumah warga terendam air mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter. Banjir ini merupakan banjir yang pertama kalinya melanda Desa Troso sejak 3 tahun terakhir.
Menurut penuturan warga, luapan air mulai merendam pemukiman sekitar pukul 03.00 WIB. “Paling parah tadi sekitar jam 04.30 WIB, banjir sudah setinggi dada orang dewasa,” ungkap Nur Arifin (40) kepada MAMHTROSO.com. Bahkan di RT 9 RW 7, lanjut Arifin, ada dua rumah warga yang ambruk lantaran tidak kuat menahan arus air.
Arifin menambahkan, wilayah sekitar RW 7 menjadi titik terparah yang terkena dampak banjir. Hal itu diakibatkan oleh luapan air sungai yang terhubung langsung dengan saluran air di dekat pemukiman warga. “Radius 100 meter ke selatan dan 50 meter ke utara dari kalen (saluran air, red) terkena banjir paling parah,” ungkapnya.
Akibat dari banjir ini, sebagian besar aktivitas warga menjadi terhambat. Beberapa ruas jalan penghubung antarkampung tidak dapat diakses disebabkan genangan air yang cukup tinggi. Sejumlah kendaraan yang hendak melewati jalan itu pun terpaksa harus kembali atau mencari jalan alternatif untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Banyak siswa juga mengurungkan niatnya berangkat sekolah lantaran rumah mereka diterjang banjir. Warga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan tenun itu pun turut terkena imbas dari banjir. Mereka tidak dapat bekerja lantaran mesin tenun yang biasa mereka gunakan terendam air.
Meski demikian, belum ada upaya dari pemerintah desa untuk menyediakan posko pengungsian. Akibatnya, banyak warga yang mengungsi sendiri ke tempat yang lebih aman dari banjir. Ada pula beberapa warga yang memilih bertahan di dalam rumah masing-masing sambil mengawasi barang-barang berharga yang ada di dalamnya.
Banjir Merata
Tidak hanya di desa Troso saja yang dilanda banjir. Tercatat sedikitnya 25 desa yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Jepara juga mengalami nasib serupa. Banjir rata-rata disebabkan oleh air sungai yang limpas akibat debit air yang terlalu besar. Banjir terjadi di Kecamatan Pecangaan, Kedung, Kalinyamatan, Tahunan, Jepara, Welahan, dan Mayong. Di beberapa desa seperti di desa Sowan Kidul dan Kaliombo, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul sungai.
Selain banjir, beberapa wilayah juga terkena bencana tanah longsor, seperti yang terjadi di Desa Bungu, Kecamatan Mayong, Sabtu (18/1) lalu. (Agus Ahmad Fadloli)