Troso – Tingkat kelulusan siswa kelas XII di MA Matholi’ul Huda Troso pada tahun ajaran 2008/2009 tergolong tinggi, yaitu mencapai 97 %. Dari keseluruhan peserta Ujian Nasional (UN) yang berjumlah 91 siswa, hanya terdapat 1 siswa saja yang belum dapat menyelesaikan UN dengan baik.
Hal tersebut secara implisit disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan Matholi’ul Huda Troso, KH. Abdul Jalil pada saat memberikan sambutan Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII di Pondok Pesantren An-Nur kemarin (13/06/09). Dalam sambutannya, beliau mengajak kepada seluruh wali murid yang hadir dalam acara tersebut untuk senantiasa merefleksikan makna “kelulusan”. Menurut beliau, “kelulusan” yang sebenarnya tidak hanya hasil UN semata, tapi lebih pada “kelulusan” sikap mental peserta didik itu sendiri. “pada hakekatnya, lulus bukan hanya nilai semata, namun yang lebih penting lagi adalah moralitas. Dan 99,9 % kami yakin para siswa lulus dalam segi moralitas,” ucap beliau.
Setelah sambutan usai, tiba acara yang paling mendebarkan bagi semua yang hadir, termasuk para tamu undangan. Pengumuman kelulusan disampaikan kepada seluruh wali murid dengan menggunakan surat yang di dalamnya terdapat keterangan lulus atau tidak.
Format Baru
Pelaksanaan Pengumuman Kelulusan tahun ini memang lain dari tahun-tahun sebelumnya. Format baru yang digunakan tidak lagi mendatangkan wali murid dan murid sekaligus dalam satu ruangan, tetapi tersendiri-sendiri. Dua hari sebelumnya (11/06/09), seluruh siswa kelas XII sudah menghelat acara Perpisahan yang bertempat di Gedung NU Troso Selatan. Dalam acara tersebut, siswa menampilkan beberapa keterampilan, di antaranya menyanyi, paduan suara, dan deklamasi. Adapun dalam acara pengumuman kelulusan, panitia hanya mengundang wali murid saja dengan tujuan agar pihak madrasah bisa berbicara dari hati ke hati dengan wali murid dengan lebih dalam.
Meskipun menggunakan format baru dalam acara ini, namun kesan sederhana tetap diutamakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kesederhanaan tercermin dari format acara yang tidak ada sajian musik-musik penghibur dan pemakaian toga seperti yang yang dilakukan pada sekolah lain.