MAMHTROSO.com, Troso – Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat tahun ini boleh jadi akan terus dikenang oleh Muhammad Taruna Badar, seorang siswa kelas XII MA Matholi’ul Huda Troso. Sang ibunda tercinta, Nanik Ismiyati meninggal dunia Senin (14/4) dinihari.
Padahal di hari itu pula, dia harus menyiapkan fisik dan mental yang prima guna menghadapi UN perdana.
Tentu saja, peristiwa itu menyisakan duka mendalam bagi Taruna. Sebab selama ini, hanya ibu yang menjadi tumpuan hidupnya. Sementara itu, sang ayah sudah lama berpisah dengan sang ibu dan jarang mengunjungi keluarganya.
Saat ditemui MAMHTROSO.com di rumahnya di RT 12 RW 2 Desa Pulodarat Kecamatan Pecangaan, Kamis (17/4), Taruna sedikit terbata-bata saat menjelaskan tentang sosok ibunya. “Ibu penyakitnya macam-macam. Awalnya sakit maag, lalu kena darah tinggi. Belum penyakit-penyakit yang lain,” tuturnya.
Dia menuturkan, ibunya sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun karena suatu hal, ibunya minta dipulangkan dari rumah sakit hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumahnya.
Saat mengetahui ibunya meninggal, Taruna mengaku sempat shock dan berpikiran untuk bolos mengikuti UN hari pertama. Sebab dia beranggapan, bila berhalangan hadir mengikuti UN utama, dia masih bisa mengikuti ujian susulan pada tanggal 22 April mendatang.
Namun setelah dipertimbangkan ulang, dia akhirnya merelakan diri tidak ikut dalam prosesi pemakaman sang ibu demi mengikuti ujian penentuan kelulusan itu. “Takutnya nanti malah ribet kalau ikut ujian susulan,” ungkapnya.
Remaja kelahiran Jepara, 25 Agustus 1996 itu menjelaskan, ibunya meninggal diusia pada usia 51 tahun, serta meninggalkan 5 orang anak dan 2 orang cucu.
Turut Berbelasungkawa, Siswa Kelas XII Adakan Takziyah
Sementara itu, kabar meninggalnya ibunda Taruna tak banyak diketahui oleh civitas akademika MA Matholi’ul Huda Troso. Maklum saja, selain rumahnya yang berjarak cukup jauh dari kampus madrasah, Taruna merupakan salah satu dari sedikit warga desa Pulodarat yang bersekolah di MA MH Troso.
Sebagian besar temannya yang duduk dikelas XII baru tahu kabar duka itu seusai pelaksanaan UN terakhir, Rabu (16/4). Itu pun diberitahu oleh pihak madrasah. Nah, sebagai bentuk belasungkawa, mereka kemudian menggelar takziyah bersama sejumlah guru, keesokan harinya (17/4).
Galeri fotonya, klik tautan ini.
Pihak madrasah juga memberikan tali asih sekedarnya kepada keluarga almarhumah. (Agus Ahmad Fadloli)