Troso, MAMHTROSO.com – Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso adakan upacara pengibaran bendera dan istighatsah bersama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Republik Indonesia kemarin pagi, Sabtu (17/8/2019). Upacara pengibaran bendera dapat dilaksanakan dengan khidmat di halaman MTs. Matholi’ul Huda Troso pada pukul 07.30 WIB. Diikuti seluruh siswa dan Dewan Guru yang berjumlah setidak-tidaknya sekitar 1.200-an orang.
Lihat galeri kegiatannya – klik disini
Tidak tanggung-tanggung pengibaran bendera Merah Putih pada hari kemerdekaan ini melibatkan banyak siswa sebagai petugasnya. Mulai dari pemimpin upacara oleh Soya Angga Arifin Nuha (XII MIA-1), 3 pemimpin pasukan oleh Alex Lubab Muhammad (XII MIA-3), Zaha Muhammad Al Haq (XII MIA-3), Hendry Hermawan (XII MIA-1). Kemudian Vina Ramandhani (XII MIA-3) sebagai pembawa acara, Pembaca Teks Proklamasi oleh Muhammad Sahal Abdan (XI MIA-1), Pembaca Pembukaan UUD 1945 oleh Fatikha Amalia (XII MIA-2), Ajudan Pembina Upacara oleh Dhimas Agung Hermawan (XII MIA-1) dan Pembaca Doa oleh Sumiati (XII IIS-3).
Pasukan pengibar bendera yang dipimpin oleh Eva Elviana Novitasari (XII MIA-2) terdiri dari pasukan 8 dengan pakaian putih paskibra lengkap dan pasukan 17 dengan pakaian pramuka dari Dewan Ambalan Setia Budi dan Fatmawati, tim paduan suara yang dipimpin oleh Tsalis Mazidah el Rahmah (IX C) beserta tim paduan suara dari Dewan Penggalang MTs. Matholi’ul Huda Troso. Proses pengibaran bendera dapat dilaksanakan tepat dengan lagu Indonesia Raya oleh Linda Wahyu Laila Shofiana (XII MIA-1), Indah Wahyu Laili Shofiani (XII MIA-1), dan Ulufiatur Rahmanita (XII MIA-2).
Drs. H. Nur Kholis Syam’un, Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso kali ini berperan sebagai Pembina Upacara menyampaikan amanatnya tentang pengorbanan dan perjuangan. Pertama, beliau menyampaikan bahwa Indonesia sudah merdeka selama 74 tahun, dan terus mengalami kemajuan. Semua lini mengalami kemajuan mulai dari segi ekonomi, segi infrastruktur, dll. Akan tetapi di sisi yang lain bangsa Indonesia mengalami mengalami perubahan arah. Ketika para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan bangsa, tetapi pejabat sekarang malah tujuannya untuk memperkaya diri sendiri. Jauh berbeda dengan para pejuang kemerdekaan yang mereka dengan ikhlas mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa.
“Kita doakan bersama, semoga pemimpin-pemimpin kita, mulai dari yang ada di Jakarta sampai di tingkat kabupaten berfikir hanya untuk kemajuan bangsa”, doa Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso.
Kedua, “Muda, punya uang, waktu luangnya banyak, maka pikirannya pasti setan”, ungkap beliau. Kepala Madrasah menghimbau agar siswa-siswi mempersiapkan diri menjadi generasi yang unggul. Apalagi sekarang ini dunia sudah ada di genggaman. Berbagai macam teknologi, seperti hand phone dengan segala aplikasinya sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Disamping mempermudah komunikasi dan informasi, tetapi perlu diingat bahwa hp juga memiliki dampak negatif. Bahkan banyak kasus-kasus terjadi karena berawal dari hp.
Untuk mengantisipasi hal itu salah satu upaya Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso mengagendakan banyak kegiatan, supaya siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Karena siswa-siswi adalah generasi penerus bangsa, supaya bisa mekar berkembang menjadi generasi yang berprestasi, jangan sampai layu karena terperangkap dengan pergaulan negatif. “Makanya bekali diri, senjatai diri dengan mental yang baik, pengetahuan yang luas, supaya kamu dapat menjadi generasi rabbani, yang mentalitas keimanannya kuat”, pungkasnya.
Usai upacara pengibaran bendera seluruh siswa langsung masuk ke kelas masing-masing, kemudian absensi dan melaksanakan istighatsah bersama. Tentu tujuannya adalah untuk mendoakan agar Indonesia semakin menjadi bangsa yang lebih bermartabat, dan terus mengembangkan SDM unggul supaya Indonesia lebih maju. (Syah)