MAMHTROSO.COM – Upacara pengibaran bendera Merah Putih di Kampus MH Troso hari ini diadakan, Sabtu (3/10/2015). Berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya yang melaksanakan Upacara Bendera setiap hari Senin. MA MH Troso lebih memilih Hari sabtu untuk melaksanakan Upacara Bendera ini mengingat setiap hari Selasa siswa-siswi harus mengikuti kegiatan intrakurikuler Pramuka. Sehingga siswa-siswi memakai seragam OSIS di Hari Sabtu dan Ahad, seragam Pramuka di hari Senin dan Selasa, seragam Batik di Hari Rabu dan Kamis.
Petugas Upacara Bendera pagi ini adalah dari siswa-siswi Kelas 12. Muhammad Ulin Nuha (XII IPA-1), siswa yang bertubuh tinggi tegap itu berhasil memimpin Upacara pagi tadi dengan cukup baik. Ini adalah pengalamannya yang pertama kali memimpin 1.300-an siswa dalam upacara bendera. “Maaf masih ada kesalahan Kak, masih grogi”, ucapnya kepada Tim Pembina yang melatihnya usai upacara.
Meskipun petugas upacara tadi pagi dari Kelas 12. Akan tetapi yang menjadi petugas bukan siswa-siswi yang terbiasa mengikuti kegiatan-kegiatan kepanduan di Madrasah. Seperti Muhammad Abdul Rouf (XII IPA-2), Muhammad Takhsinul Khuluq (XI IPA-2), Muhammad Syamsul Ma’arif (XII IPA-2), Royan Abdul Haris (XII IPS-3), dan Syaiful Anam (XII IPA-1). Mereka adalah wajah-wajah baru sebagai petugas upacara dan baru mengenal peraturan baris-berbaris sejak menjadi Dewan Ambalan.
Noor Faizah, S.Pd., salah satu guru dari MTs MH Troso pagi tadi berkesempatan untuk menjadi Pembina Upacara. Dalam amanatnya beliau menyampaikan bahwa siswa-siswi jangan sampai mudah menyerah sebelum berusaha. Terkait dengan pekerjaan rumah (PR), tugas-tugas, dan mengerjakan soal-soal, ternyata banyak siswa yang melalaikan dan tidak mengerjakan tugas-tugas tersebut. Sementara siswa-siswi setiap tidak mengerjakan tugas selalu dengan alasan tidak bisa.
“Jika kalian tidak berusaha untuk belajar maka kalian tidak akan pandai, jika kalian tidak berusaha bekerja maka kalian tidak akan kaya, jika kalian tidak berusaha untuk sukses maka kalian tidak akan sukses”, tegas beliau. Inti dari proses belajar adalah mau berusaha dengan keras. Kongkrit bentuk dari berusaha tersebut adalah selalu mendengarkan guru ketika di kelas, tanya kepada guru ketika tidak bisa, dll. Tidak hanya menyerah sebelum berusaha. “Never dispirited before try”, quote di akhir pidatonya.
(Syah)