Troso, MAMHTROSO.com – Seluruh civitas akademika Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso mengkuti apel pada pagi ini, Ahad (8/4/2018). Kegiatan ini dilaksanakan secara kondisional oleh Kepala Madrasah untuk memberikan informasi dan motivasi kepada seluruh siswa dan guru. Biasanya apel ini dilaksanakan di halaman madrasah sebelum dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar.
Di awal pidatonya Drs. H. Nur Kholis Syam’un, Kepala Madrasah Aliyah menyampaikan kalimat bijak dalam bahasa arab :
هَلْ نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ اَوْ مُفْسِدُوْنَ فِى هَذِهِ اْلمَدْرَسَةِ ؟
مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ اَجْرُهَا وَاَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً فَلَهُ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا
“Apakah kita seorang yang memperbaiki atau merusak madrasah ini ? siapa saja yang melakukan sunah (tradisi) kebaikan, maka akan mendapatkan pahala dari yang dilakukan dan pahala dari orang lain yang ikut melakukannya, dan siapa saja yang melakukan sunah keburukan, maka baginya akan mendapatkan dosa dari yang dilakukan dan dosa dari orang lain yang ikut melakukannya”.
Dari kalimat itu Kepala Madrasah mengingatkan kepada seluruh siswa bahwa sesungguhnya amal yang terbagi menjadi 2 antara sunnah khasanah dan sunah sayyiah semuanya berimplikasi pada kehidupan selanjutnya. Dalam konteks kehidupan siswa di sekolah, jika mereka dengan ikhlas melakukan sunah hasanah seperti infaq, taat aturan, membantu membesarkan madrasah maka pahalanya akan terus mengalir sebagaimana amal jariyah. Sebaliknya jika siswa melakukan sunah sayyiah seperti selalu melanggar aturan dan mengkerdilkan madrasah, maka dosanya akan terus mengalir untuk dirinya.
Seluruh siswa terus dihimbau agar semua pergerakan di dalam kehidupan harus berdasarkan nilai kebaikan. Bukan bergerak hanya atas karena enak dan kesenangan. Karena semua perbuatan buruk biasanya akan terasa enak dan menyenangkan karena dibumbui oleh setan-setan yang memang tugas utamanya adalah menggoda manusia supaya lalai.
Kedua, tentang jajan siswa ketika istirahat. Masih saja ada beberapa siswa baik MTs. dan MA yang punya kebiasaan buruk. Setelah jajan mereka langsung memakannya sambil berjalan. Kepala Madrasah dengan tegas mengumumkan siapa saja yang masih melakukan kebiasaan buruk ini akan diberi sanksi madrasah.
Kemudian beberapa hal yang dilarang lainnya adalah merayakan ulang tahun di kelas, memakai make-up, corat-coret, dan mengadakan acara sekelas tanpa sepengetahuan wali kelas dan Kepala Madrasah. Merayakan ulang tahun adalah menurutnya sesuatu yang mubadzir dan menghambur-hamburkan uang. Di Matholi’ul Huda Troso memang dilarang keras untuk membudayakan hal-hal yang kurang ada faedahnya. Begitupun siswi yang memakai make-up menjadi larang karena semestinya siswi lebih konsentrasi dengan pelajarannya tidak malah sibuk dengan kaca dan tata riasnya di kelas. Apalagi seumurannya siswi belum layaknya untuk bermake-up karena ini salah satu cerminan perilaku tidak sederhana.
Hilangkan budaya corat-coret seperti kaum vandalisme. Baik di meja-meja kelas, tembok, dll. apalagi untuk kelas akhir seperti Kelas XII maka yang biasanya di sekolah-sekolah lain untuk merayakan kelulusannya mereka berkonvoi dan mencoret-coret pakaiannya, hal ini dilarang di MA MH Troso dan termasuk menjadi pertimbangan dalam kelulusan. Mengadakan acara piknik satu kelas tanpa sepengetahuan wali kelas dan Kepala Madrasah juga menjadi larangan keras di MA MH Troso. Karena mulai pada tahun ini akan diadakan acara piknik bersama-sama untuk siswa Kelas XII atau Kelas IX.
Selanjtunya, Kepala Madrasah menyampaikan agenda sholat berjama’ah akan segera dilaksanakan. Untuk itu seluruh siswa pada hari ditugaskan membersihkan kelas dan teras-teras kelasnya agar suci dari najis dan nantikan akan dapat digunakan untuk melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah. Kemudian yang terakhir Kepala Madrasah mengajak doa bersama, untuk mendoakan orang tua, guru, dan seluruh siswa supaya diberikan kemudahan dalam segala urusannya. (Syah)