Troso, MAMHTROSO.com – Kemampuan kontingen yang bakal dikirim MA Matholi’ul Huda Troso pada ajang Lomba Senam dan Cerdas Cermat Lalu Lintas (Lantas) di Jepara masih perlu pembenahan. Padahal, pelaksanaan lomba tersebut sudah mendekati hari-H.
Pelatih senam Muhtar Sya’roni mengungkapkan hal itu seusai Gladi Resik yang digelar kemarin (05/11/2012). Menurutnya, anak-anak binaannya masih sering melakukan kekeliruan. “Gerakan masih sering lupa dan salah. Jika masih seperti itu terus, mereka belum layak untuk maju lomba, Padahal pelaksanaannya hari Rabu nanti (07/11/2012),” ungkap Muhtar.
Meskipun demikian, dirinya cukup memaklumi. Pasalnya, selain baru pertama kali menggelar gladi, 15 siswa yang dibina bersama 2 rekan pelatihnya itu masih perlu pembiasaan. “Terutama saat gerakan dengan pakaian lengkap. Sebab, selama ini jarang berlatih dengan pakaian seperti itu,” terangnya.
Hal itu dibenarkan oleh Arsena Arif Widadi, salah seorang anggota skuad senam ini. Arsena mengaku masih kesulitan dalam menyelaraskan gerakan dengan musik pengiring lantaram belum merasa nyaman dengan pakaian yang baru dikenakannya. “Kalau pakaian biasa, mungkin tidak ada masalah bagi kami. Kami belum terbiasa dengan seragam lengkap kayak gini,” ucap Arsena.
Selama gladi berlangsung, beberapa atribut juga terlihat belum pas dengan pemakainya. “Seperti yang kita lihat saat gladi tadi, banyak manset yang terlepas saat mereka sedang berlaga. Itu yang menjadi perhatian kita juga,” terang Muhtar. Untuk mengatasinya, beberapa perlengkapan yang berukuran terlalu besar dikecilkan sendiri menyesuaikan ukuran si pemakai.
Lantaran belum memenuhi standar, Muhtar dkk terpaksa menggunakan sisa waktu yang ada untuk penyempurnaan gerakan. “Inginnya sudah tidak latihan lagi. Tapi mau bagaimana lagi, kita tetap berlatih besok (pagi ini-red) meski hanya penyempurnaan gerakan saja,” terang Muhtar.
Jam terbang latihan yang tidak sebentar itu cukup beralasan. Muhtar menerangkan, target yang ingin dicapai kontingen ini adalah menjadi juara pertama. “Pengalaman dalam beberapa lomba sejenis sudah menjadi cukup alasan mengapa madrasah mematok target juara pertama,” katanya.
Sementara itu, persiapan tim Lomba Cerdas Cermat Lalu Lintas juga turut diuji. Seusai PBM, tiga siswa yang maju pada lomba adu pintar ini mengikuti simulasi tes. Puluhan soal kelalulintasan dan sejumlah pengetahuan umum diberikan. Muhtar menerangkan, tim lomba ini kebanyakan belajar secara mandiri dari buku-buku referensi.
Beberapa minggu sebelum gladi, mereka juga diberi tugas untuk membuat soal sendiri untuk mempercepat pemahaman materi.
Ditanya soal target untuk lomba ini, Muhtar mengatakan, “Sama dengan senam. Kita pasang target juara satu. Sebab selama ini kita seringnya mendapat peringkat kedua.” (aaf)