Troso, MAMHTROSO.com – Keluarga Besar Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, Pondok Pesantren Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara Selenggarakan Halal Bihalal, Sabtu (14/5/2022) kemarin.
Agenda ini memang sudah menjadi salah satu tradisi baik di YPI. Matholi’ul Huda Troso setiap pasca Hari Raya Idhul Fitri. Namun Halal Bihalal kali ini berbeda, jika biasanya dilaksanakan lebih sederhana dengan Mauidhoh Hasanah dan Bermushofahah. Kali ini cukup meriah dengan serangkain acara yang lengkap.
Acara dibuka pada pukul 08.00 WIB oleh Zairzalif Izzana (XII IPA-3) dan Rahma Fitriani (XII IPS-3) sebagai pembawa acara. Kemudian langsung dilanjutkan pembacaan Al Barzanji yang dipimpin oleh Grup Hadroh Siswa MTs. dan MA Matholi’ul Huda Troso, Istighatsah dipimpin oleh Ustad Ismail, S.Pd.I., Tahlil dipimpin Ustad Fathur Rohim, S.Pd. Doa dipimpin Ustadz Drs. H. Sobari, Mauidhoh Hasanah oleh Ustadz H. Ahmad Harisul Haq, Lc., dan diakhiri bermushofahah.
Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso, H. Ahmad Harisul Haq, Lc. dalam mauidhoh hasanahnya menyampaikan betapa mulianya orang dapat bermaaf-maafan. Beliau menyampaikan surat Ali Imran Ayat 133 – 134.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ . الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”.
Dari ayat tersebut beliau mengingatkan agar siswa-siswi membiasakan diri untuk bertobat kepada Allah SWT. Agar nantinya bisa mendapatkan surga kenikmatan dari Allah yang seluas langit dan bumi. Namun untuk mendapatkan kemuliaan itu, tentu saja harus melaksanakan syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Pertama harus menjadi pribadi yang gemar infaq, meskipun dalam keadaan lapang maupun sempit. Kedua, dapat menahan amarah adalah orang yang mampu mengekang amarah dan tidak mau melampiaskannya meskipun hal itu bisa saja dilakukan. Sedangkan mereka yang cenderung menuruti nafsu amarah hingga bertekad untuk dendam, maka bisa dikatakan tidak stabil dan tak mau berpegang pada kebenaran. Ketiga, memaafkan sesama yang dimaksud hal ini adalah menunjukan bahwa orang yang mau memaafkan berarti ia telah menghapus bekas luka di hatinya akibat kesalahan yang dilakukan orang lain. (Syah)
Lihat galeri fotonya – klik disini