Semarang, MAMHTROSO.com – Sebanyak 15 siswa mewakili MA Matholi’ul Huda Troso pada festival rebana tingkat Jawa Tengah di Semarang, kemarin (21/01/2012). Festival tersebut diselenggarakan oleh UKM Jamiyah Hamalah Quran (JHQ) Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Festival tersebut diikuti oleh sembilan kontingen dari SMA sederajat dan Pondok Pesantren se-Jawa Tengah. Sayangnya, tim MAMH Troso belum dapat memboyong tropi juara ke madrasah.
Perjalanan tim ke Semarang sempat menghawatirkan. Pasalnya, beberapa personil mengalami mabuk perjalanan. Bahkan, Salah satu vokalis putri pingsan. Hal itu cukup membuat ofisial kebingungan lantaran tim MAMH Troso tampil pada urutan pertama. Beruntung, panitia dapat menerima insiden tersebut dan memperbolehkan tim tampil pada urutan paling belakang.
Vokalis yang bernama Lutvi Novia Santi dibopong oleh beberapa panitia dan alumnus MAMH Troso yang sekarang melanjutkan studi di IAIN Walisongo. Setelah beberapa saat kemudian, Lutvi dapat sadarkan diri dan mengikuti latihan sebelum tampil di panggung.
Memasuki giliran tampil, tim MAMH Troso mempunyai waktu selama 15 menit untuk mempersembahkan dua buah lagu shalawat. Permainan perkusi yang cukup elegan dan indahnya variasi pukulan membuat hampir sebagian besar penonton yang berada di dalam gedung Auditorium I itu terpukau. Namun sayangnya, keindahan permainan alat rebana Zadit Taqwa tidak diimbangi dengan vokal yang mumpuni.
Pada lagu pertama, dinamika suara yang sebenarnya sudah dikuasai oleh kelima vokalis itu sedikit mengalami gangguan. Salah satu backing vocal kurang pas dalam mengambil nada sehingga terdengar kurang harmonis. Beruntung, pada pertengahan lagu, harmoni suara para vokalis sudah terkontrol dengan baik.
Pada lagu kedua, penampilan nyaris sempurna seperti pada saat sesi latihan sebelumnya. Namun ada kesalahan sedikit yang dilakukan oleh pemain perkusi sehingga tempo pukulan menjadi agak cepat.
Kegagalan yang diperolah tim rebana MAMH Troso cukup menjadi pengalaman untuk festival-festival mendatang. Tim lain yang juara diakui mempunyai kualitas permainan perkusi dan vokal yang baik.
Selain festival rebana, ada pula lomba tilawah Al-Quran. Lomba yang bertempat di masjid kampus tersebut diikuti pula oleh peserta dari SMA/sederajat dan Pondok Pesantren se-Jawa Tengah.
Semua pemenang lomba berhak mendapatkan tropi, piagam penghargaan, dan sejumlah uang pembinaan. Khusus bagi juara lomba tilawah, disediakan beasiswa dari Monash Institute. (aaf)