Troso, MAMHTROSO.com – Selama kurang lebih 2 minggu siswa-siswi libur Akhir Bulan Ramadhan dan libur Hari Raya Idhul Fitri 1440 H. Masuk pertama kali MTs. dan MA Matholi’ul Huda Troso mengagendakan acara halal bi halal untuk seluruh siswa dan para guru, Sabtu (15/6/2019).
Lihat galeri kegiatannya – klik disini
Acara halal bi halal ini memang rutin setiap tahun diadakan. Selain untuk menjaga tradisi baik juga untuk menjaga hubungan silaturahmi antar siswa, antar guru, antara siswa dan guru.
Rangkaian acara halal bi halal kali ini cukup berbeda, jika biasanya dibarengi dengan sholat dhuha dan sujud syukur berjama’ah karena bertepatan dengan memasuki tahun ajaran baru. Namun kali ini acara halal bi halal dimulai dengan mendengarkan ceramah dari Kepala Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso, Noor Ubaidillah, S.Pd.I. Kemudian mushofahah atau berjabat tangan berurutan kepada para guru dan sesama siswa. Terakhir tahlilan dan makan kepungan bersama-sama.
Ceramah Kepala Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso, Noor Ubaidillah, S.Pd.I.
Pertama, beliau mengutip salah satu hadits :
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga”, (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut Noor Ubaidillah mengingatkan bahwa niat untuk ke sekolah jika diniatkan dengan benar maka akan memudahkan jalan untuk menuju surga. Baik siswa yang mengikuti pendidikan maupun para guru yang memberikan pembelajaran dan pendidikan.
Kedua, berkaitan dengan halal bi halal. Secara bahasa halal bi halal artinya adalah mengurai benang kusut. Halal bihalal lebih luas artinya, jika dibanding dengan maghfiroh atau alma’fu yang artinya memaafkan atau ampunan.
Beliau memaparkan bahwa halal bi halal sebenarnya adalah tradisinya orang jawa. Yang sebelum Islam datang di jawa sudah mengenal tradisi adiluhung. Salah satu tradisi ini adalah salam-salaman untuk saling memaafkan. Namun kemudian melalui salah satu pendiri NU, Mbah Abdul Wahab Hasbullah menetapkan halal bihalal sebagai tradisi nusantara.
Kenapa harus saling memaafkan ? Karena manusia memiliki kecenderungan untuk melakukan lupa dan salah. Dosa ada 4 kategori yaitu dosa besar, dosa kecil, dosa meninggalkan kewajiban, dan dosa sesama manusia. 3 dosa yang pertama adalah urusan dengan Allah. Dosa besar harus bertaubat, dosa kecil dengan melakukan amalan seperti wudhu dan puasa maka Allah dengan maha pengampunnya dapat memaafkan hambanya. Dosa meninggalkan kewajiban, maka Allah akan mengampuni jika kewajiban itu dilaksanakan. Dan kategori keempat dosa sesama manusia jelas untuk meleburnya harus saling maaf memaafkan.
“Maka, hari ini kalian benar-benar harus dengan tulus dan sungguh-sungguh untuk saling maaf dan memaafkan”, pungkasnya. (syah)