Troso, MAMHTROSO.com – Seusai mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tingkat MA yang berakhir kemarin (12/3/2014), siswa MA Matholi’ul Huda Troso kini berganti memfokuskan diri pada Ujian Nasional (UN) yang bakal digelar pada 14-16 April 2014.
“Setelah UAMBN, agenda siswa kelas XII berikutnya adalah persiapan menghadapi UN,” kata Kepala Tata Usaha Mustain kepada MAMHTROSO.com, pagi ini (13/3).
Menurut dia, seluruh siswa tingkat akhir itu akan mulai tancap gas mendalami soal-soal latihan UN seusai jeda libur sehari pasca-UAMBN. “Mereka lebih banyak diarahkan berlatih mengerjakan soal-soal latihan”.
Selain porsi latihan soal diperbanyak, Mustain menerangkan, para calon peserta UN tersebut juga akan mendapatkan tambahan jam khusus mata pelajaran yang di-UN-kan. Meski begitu, tidak semua mapel akan ditambah jam tatap mukanya. “Disesuaikan dengan jadwal guru mapel yang bersangkutan. Soalnya beberapa guru ada yang kebetulan nyabang di kelas X dan XI,” terangnya.
Bila memungkinkan, beberapa mapel UN akan ditambah jam tatap mukanya. “Kalau sebelum UAMBN, setiap mapel UN bisa mendapatkan jatah 6 sampai 7 jam tatap muka per minggu, maka jatah itu bisa saja bertambah setelah UAMBN”.
Dia mengungkapkan, prosedur penambahan porsi latihan soal dan jam tatap muka memang sudah menjadi cara bagi madrasah ini untuk mempersiapkan peserta didiknya menghadapi UN. Sebab menurutnya, UN tetap menjadi faktor terbesar penentu kelulusan sehingga pemantapan mapel UN begitu diprioritaskan. “Nilai UN berbobot 60 persen, sedangkan Nilai Madrasah bobotnya hanya 40 persen yang diambilkan dari 70 persen nilai rapor tan 30 persen dari nilai Ujian Madrsah,” jelasnya.
Sementara itu, berbagai persiapan juga sudah diupayakan siswa menjelang digelarnya UN. Noel Maulana Amrullah, misalnya. Siswa kelas XII IPA-2 itu mengaku sudah siap mental menghadapi ujian pamungkas tersebut. “Persiapannya belajar dikencengin dan jam bermain dikurangin. Satu yang tidak bisa dilewatkan ya ritual religi, berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Kalau masalah mental insyallah sudah siap,” ungkapnya kepada MAMHTROSO.com via jejaring Facebook.
Secara pribadi, dia mengaku senang dengan adanya penambahan jam untuk mapel UN. “Pada dasarnya saya setuju. Sebab ini dapat melatih kita supaya dapat mengerjakan soal UN dengan lebih mudah,” paparnya. Meski begitu, dia tidak menafikan rasa jenuh yang kadang dirasakannya lantaran terlalu sering berkutat dengan mapel tersebut. “Pengennya pas pelajaran itu diselingi dengan hiburan musik, atau video penyemangat biar tidak tegang pikirannya,” imbuhnya.
Kiat-kiat menghadapi UN juga telah dilakukan Zulfia Nailatul Izzah. “Selain di madrasah, saya juga nyicil latihan soal-soal kalau di rumah,” kata gadis yang kini duduk di kelas XII IPA-1 itu.
Dia memperkirakan, soal-soal yang bakal dikeluarkan pada UN kali ini memiliki tingkat kesulitan yang relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan tipe soal-soal yang pernah ia kerjakan sebelumnya. “Dilihat dari soal pada waktu UM saja sudah sulitnya seperti itu. Bisa jadi soal UN nanti akan lebih sulit lagi,” ungkapnya.
Karenanya, dia sangat apresiatif dengan kebijakan penambahan jam tatap muka khusus mapel UN. “Terlebih seperti Matematika, Biologi dan mapel eksak lain,” tuturnya.
Sementara itu, Arina Ida Husnaya berharap soal-soal pada UN nanti tidak melenceng jauh dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang telah dipelajarinya. “Teman-teman banyak yang mengeluh pada UM dan UAMBN kemarin karena soal yang keluar sebagian besar tidak cocok dengan SKL yang ada. Semoga itu tidak kejadian ladi pada UN nanti,” terang siswi XII IPA-1 tersebut. (Agus Ahmad Fadloli)