Troso, MAMHTROSO.com – Sudah menjadi agenda rutin upacara pengibaran bendera merah putih diselenggarakan pagi ini, Sabtu (3/11/2018). Kali ini yang menjadi petugas upacara adalah perwakilan dari siswa MTs. Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara. Dikomandani oleh Ikrar Fitra Anggito Sunarto dan sebagai pengibar bendera adalah Khurin Aini, Puput Mazia Rosyada, dan Riska Safitri. Semua petugas berasal dari Kelas IX.
Sebagai pembina upacara yaitu Lilik Fatmawati, S.Pd. salah guru pengampu mata pelajaran Biologi di MTs. Matholi’ul Huda Troso. Beliau menyampaikan sedikit amanat kepada seluruh peserta upacara yaitu mengambil hikmah kehidupan dari pohon kurma.
Pohon kurma lazim dijumpai di Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus dan kerap dihantam badai gurun yang dahsyat, hanya pohon kurma yang bisa bertahan hidup. Jadi bisa dikatakan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon yang tahan banting.
Kekuatan pohon kurma ada di akar-akarnya. Cara menanam biji kurma adalah meletakkanya ke dalam lubang pasir lalu ditutup dgn batu. Tujuan ditutup batu tersebut adalah agar memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, dapat membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yg menekan diatasnya.
“Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah.” Bukankah itu prinsip kehidupan yang luar biasa ?
Sekarang kita tahu mengapa Allah sering kali memberikan tekanan ujian dan cobaan dalam kehidupan manusia. Bukan untuk melemahkan & menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengijinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar makin kuat. Tak sekedar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol “batu masalah” yang selama ini menekan kita. Kita keluar menjadi pemenang kehidupan.
Allah mendesain kita seperti pohon kurma. Sebab itu jadilah tangguh, kuat & tegar menghadapi beratnya kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi pemenang-pemenang kehidupan. (Syah)