Troso, MAMHTROSO.com – Setiap Sabtu pagi di MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara secara rutin dilaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih.
Upacara ini tentu tujuannya salah satunya adalah untuk mengenang jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Selain itu juga untuk memupuk jiwa patriotisme siswa-siswi agar mereka lebih semangat untuk membangun bangsa. Dan juga yang terpenting adalah melatih kedisiplinan siswa-siswi, karena di dalam upacara pengibaran bendera seluruh siswa harus berbaris dengan rapi dan mengikuti setiap sesi upacara dengan baik dan khidmat.
Sebagaimana upacara yang dilaksanakan pada pagi ini, Sabtu (29/9/2018). Petugas adalah perwakilan dari Kelas XI MA Matholi’ul Huda Troso, Sebagai pembawa Acara Vina Ramandhani, Pengibar bendera dengan formasi pasukan 9 sebagai pengereknya adalah Linda Wahyu Laila Shofiana dan perentang bendera adalah Indah Wahyu Laili Shofiani dan Ulufiatur Rahmanita. Mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Bendera Merah Putih dapat dikibarkan sampai di puncak tiang sesuai dengan akhir lagu Indonesia Raya.
M. Musbihin, S.Pd. salah satu guru di MTs. Matholi’ul Huda Troso ini mendapatkan giliran untuk menjadi pembina upacara. Beliau menyampaikan banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih. Tapi sebelum itu beliau mengapresiasi petugas upacara yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan berlangsung khidmat.
Menurut beliau ada 5 macam manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan upacara pengibaran bendera di sekolah. Yang pertama adalah melatih sikap tanggung jawab. Tentu yang paling utama adalah petugas upacara. Mereka harus mempersiapkan diri, rela berlatih pada hari libur untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Begitupun peserta upacara juga dilatih tanggung jawab untuk mengikuti jalannya upacara dengan baik. Mereka harus patuh kepada setiap perintah yang dibacakan oleh pembawa upacara.
Kedua, melatih rasa saling menghargai dan menghormati. Upacara pengibaran bendera tentu untuk menambah patriotisme dan mengenang perjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan. Sebagai siswa harus menghormati para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan yaitu dengan khidmat mengikuti jalannya upacara dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya di kelas yaitu belajar dengan baik agar menjadi generasi-generasi muda yang dapat membangun bangsa.
Ketiga, menjadi pendengar yang baik. Peserta tidak hanya diwajibkan diam, apalagi berbicara. Tetapi harus memperhatikan apa saja yang disampaikan oleh pembina upacara yang memberikan amanat. Amanat tersebut bisa berupa informasi dan juga motivasi kehidupan yang sangat berguna untuk karakter siswa.
Keempat, menguji sikap jujur. Kadang ada siswa yang mungkin karena suka dengan upacara kemudian beralasan pura-pura sakit agar diizinkan tidak mengikuti upacara. Rasa jujur yang paling tinggi itu adalah jujur kepada diri sendiri dan kepada Allah SWT. Sehingga jika ada siswa yang seperti itu maka dia dipastikan memiliki kepribadian yang buruk. Maka siapapun harus mengikuti upacara pengibaran bendera dengan sebaik-baiknya.
Kelima, sabar dan mau menahan diri. Pada pelaksanaan upacara tentu banyak sekali rangkaian-rangkain acara yang harus dilaksanakan. Mulai dari persiapan upacara, laporan, penghormatan, pengibaran bendera, pembacaan pancasila, Pembukaan UUD 1945, sampai pembacaan doa. Jadi sangat dibutuhkan kesabaran untuk mengikuti upacara dari awal sampai selesai. Itu salah satu miniatur dari proses kehidupan manusia di dunia. Setiap manusia harus sabar menjalani setiap bagian kehidupannya. Sama halnya siswa yang menuntut ilmu di sekolah. Banyak siswa yang ketika pelajaran kemudian tidak langsung bisa. Maka dibutuhkan kesabaran dalam belajar, karena setiap hal membutuhkan proses. (Syah)