Troso, MAMHTROSO.com – MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso adakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pagi ini, Sabtu (13/1/2018).
Upacara pengibaran bendera ini adalah salah satu bentuk kegiatan untuk memupuk sikap patrotisme atau rasa cinta tanah air. Selain itu dengan upacara pengibaran bendera juga untuk melatih sikap disiplin siswa. Karena dengan upacara seluruh peserta harus berdiri dengan sikap sempurna setidaknya hampir satu jam mulai jam 7 sampai jam 8 WIB.
Siswa perwakilan kelas XII yang dipimpin oleh Muhammad Rizki Maulan Fatah (XII IPS-2) berhasil bertugas dengan baik. Mulai dari Pembawa Acara yang yang ditugaskan kepada Kharirotus Su’adah (XII IPA-1), Pembaca Pembukaan UUD 1945 yang ditugaskan kepada Hena Haati Auniyah (XII IPA-1), Pembaca Doa yang ditugaskan kepada Rinfaati Dewi (XII IPA-2), para pemimpin pleton, dan pasukan pengibar bendera yang dipimpin oleh Nailis Sa’adah (XII IPA-2) semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Noor Ubaidillah, S.Pd.I., Kepala Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso kali ini berkesempatan menjadi Pembina Upacara. Beliau menyampaikan Amanatnya kepada suluru siswa tentang Arti Ibadah. Ibadah itu tidak hanya sebatas ritual kewajiban antara manusia dengan Tuhannya. Tetapi ibadah adalah sebuah kesungguhan yang lakukan oleh seorang hamba kepada Tuhannya dalam segala amalan.
“Percuma jika kalian dzikir semalam, rutin sholat hajat, ziarah kemana-mana tetapi tidak pernah mementingkan kewajiban belajar (tholabul ilmi) dan selalu melanggar tata tertib madrasah, karena ibadah itu seharusnya sesuai dengan porsi dan perannya masing-masing”, ungkap beliau.
Ibadah mahdah menurutnya adalah sebuah ritual antara seorang hamba dengan Tuhannya yang outputnya adalah pengaplikasian sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks sebagai siswa yang berkewajiban belajar berarti apapun yang dilakukan siswa mulai dari rumah sampai di madrasah jika memang niatnya adalah tholabul ilmi maka semuanya dapat dikatakan ibadah.
Contoh ibadah yang sunnah, beliau menyampaikan percuma jika seseorang shodaqoh dengan nominal yang besar tetapi ketika melihat sampah tidak mau memungutnya, merusak atau mengotori fasilitas-fasilitas umum apalagi di lingkungan madrasah. Karena dalam Islam selalu diajarkan hidup bersih, annadhofatu minal iman kebersihan itu sebagian dari iman. (Syah)