SEORANG pendidik yang berkualitas adalah seorang pendidik yang tidak hanya memahami dan menguasai bahan ajar semata, tetapi juga dituntut mampu menguasai metode-metode pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang cukup berhasil dan mengena sasaran adalah model pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) serta contextual teaching learning (CTL).
Selama hampir 4 jam, ratusan pendidik dari satuan-satuan pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Matholi’ul Huda Troso mengikuti workshop Pelaksanaan Pembelajaran Model PAIKEM dan CTL kemarin (03/10). Dalam workshop itu seluruh peserta dibekali bagaimana menjadikan suasana ruang kelas sebagai tempat pembelajaran menjadi tempat yang membuat betah bagi peserta didik karena proses pembelajaran tidak lagi monoton.
Bayangan dari sebagian peserta yang akan mendengarkan ceramah berjam-jam yang membosankan seketika hilang saat sang narasumber, Drs. H. Shofi, M. Ag. melontarkan sebuah lelucon sesaat setelah dia memulai pembicaraan dan disambut dengan gelak tawa para hadirin. Narasumber yang sekarang menjabat Kasi Kurikulum bidang Mapenda Islam Kemenag Jawa Tengah itu menyajikan materi dengan selalu menyisipkan analogi yang relevan dengan materi yang disampaikan dan tentu saja tidak luput dari celetukan-celetukan yang memantik tawa. Sebagian besar analogi yang disampaikan merupakan pengalaman pribadi narasumber baik selama menjabat menjadi ketua seksi maupun ketika dia menjadi pendidik beberapa tahun sebelumnya.
Yang menarik dari workshop ini adalah banyaknya interaksi antara peserta dan narasumber. Seperti ketika ada sebagian guru yang ditanya beberapa poin standar kompetensi dari mata pelajaran yang mereka ajarkan. Hal itu untuk meyakinkan bahwa bahwa semua metode-metode pembelajaran yang akan disampaikan nantinya bisa diaplikasikan manakala seorang guru telah benar-benar menguasai materi pembelajaran.
Dibuka wakil bupati
Workshop sehari yang diselenggarakan di gedung serba guna MA Matholi’ul Huda Troso itu dihadiri dan dibuka oleh Wakil Bupati Jepara, Drs. H. Ahmad Marzuki, S.E. Orang nomor dua di Kota Ukir itu menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya workshop yang belakangan dia ketahui merupakan rangkaian kegiatan dari kontrak prestasi yang diberikan oleh kementerian agama pusat kepada MA Matholi’ul Huda Troso. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih karena dengan adanya workshop seperti ini, berarti secara tidak langsung turut membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan madrasah di Jepara.
Mengapa pendidikan di madrasah yang lebih diutamakan? Karena menurutnya sekarang adalah era perkembangan teknologi yang sangat pesat dan bukan tidak mungkin dampak negatif yang amat besar itu juga akan menjadi momok bagi para peserta didik. Sehingga madrasah diharapkan sebagai angin surga yang dapat membentengi peserta didik dari hal-hal negatif dan tentunya dapat bersaing dengan sekolah lain.
Dia juga menambahkan, pendidikan di Jepara akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan yang membanggakan. Belakangan ini ada beberapa pelajar-pelajar dari Jepara yang berkesempatan belajar di perguruan tinggi luar negeri dengan mendapatkan beasiswa asing. Hal itu merupakan sebagai sinyal adanya kemajuan pendidikan di Jepara yang sudah merambah ke dunia luar.
Di akhir sambutan, wakil bupati juga mengharapkan agar seluruh peserta dapat memanfaatkan workshop ini dengan sebaik-baiknya dan kemudian dapat menjalankan ilmu-ilmu yang didapat sehingga pendidikan di Jepara, khususnya di MA Matholi’ul Huda Troso dapat selangkah lebih maju. Mamhtroso.com