Troso, MAMHTROSO.com – Seluruh civitas akademika MTs. Dan MA Matholi’ul Huda Troso Pecangan Jepara mengikuti apel pagi kemarin, Kamis (22/11/2018). Yaitu sebanyak 1.200-an siswa dan 40 dewan guru berkumpul tepat pada pukul 07.00 WIB dan siap untuk mendengarkan informasi dan motivasi dari Kepala Madrasah.
Agenda apel pagi ini seperti biasanya dipimpin langsung Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso yaitu Drs. H. Nur Kholis Syam’un. Tujuannya adalah beliau memberikan bekal konsep kehidupan kepada seluruh siswa sebagai pedoman fundamental dalam hidup. Dasar-dasar aqidah islam juga sering ditekankan kepada siswa dengan harapan seluruh siswa dapat mempraktikkan dalam sendi-sendi kehidupannya sehari-hari. Selain itu juga dalam apel pagi ini dipergunakan untuk memberikan informasi terkait agenda-agenda madrasah ke depannya.
Pertama beliau mengajak doa bersama untuk kemajuan madrasah semoga semakin memberkahi umat, mendoakan para orang tua semoga rizkinya dilimpahkan, mendoakan seluruh siswa-siswi semoga selalu dibimbing oleh Allah dan dibuka hatinya agar menjadi anak-anak yang sholih sholihah.
Beliau menyampaikan salah satu percakapannya dengan seorang dokter yang menurutnya arah pendidikan Indonesia sekarang ini semakin mengerikan. Karena sekolah sekarang kebanyakan berorietasi hanya kepada job skill, tidak kepada pendidikan yang membentuk mental dan karakter anak didiknya. Makanya tidak heran sekarang banyak kekosongan dan kekejaman dalam hati orang-orang Indonesia.
“Inna Syabaaba Wal Faroogo Wal Jidata Mafsadatun Lil Mar’i Ayya Mafsadatin”
“Sesungguhnya ada tiga hal yang dapat merusak manusia dengan kerusakannya, Yaitu : Masa Muda, Kekosongan dan Harta.”
Drs. H. Nur Kholis Syam’un juga mengutip dari ceramahnya Mbah Nun (MH. Ainun Najib) untuk mengatasi permasalahan generasi meuda sekarang ini. “Jadilah prajurit yang keras dan kejam kepada dirimu sendiri”. Artinya seorang pemuda harus bisa melawan dirinya sendiri untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang negatif supaya tidak menjadi generasi-generasi yang loyo dan kemenyek (manja). Untuk itu siswa MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso diajak untuk lebih semangat, lebih ikhlas, lebih antusias kepada setiap proses pembelajaran baik yang ada di dalam kelas maupun yang ada di luar kelas.
Sebagaimana jargon beliau “madrasah kita adalah madrasah pergerakan”. Dengan jargon tersebut ada 2 point penting dalam pendidikan yaitu selain untuk membentengi para siswa dari kegiatan-kegiatan yang tidak baik juga untuk menempa mental siswa supaya menjadi orang-orang yang mulia fi dunya wal akhirah.
Yang kedua, beliau mengingatkan kepada seluruh siswa agar pembayaran administrasi madrasah jangan sampai dikalahkan dengan gaya hidup siswa. Kalau jajan, beli paket quota data internet, jalan-jalan mampu. Tetapi kalau membayar biaya sekolah dihutang maka itu termasuk “dosa”. Maka siswa dianjurkan rutin setiap akhir bulan untuk membayar biaya administrasi madrasah untuk melatih kepedulian, kedisiplinan, dan memprioritaskan mana yang lebih penting.
Ketiga, beliau mengingatkan siswa berkaitan dengan agenda sholat berjama’ah, baik sholat dhuha maupun dzuhur. Masih saja ada siswa yang bermain-main atau tidak serius ketika mengikuti sholat berjama’ah ini. Tentu itu termasuk perbuatan dosa karena ketika melaksanakan ibadah kepada Allah seharusnya dilaksanakan dengan khusuk dan tulus dari hati. Karena ibadah adalah kebutuhan manusia untuk meminta pertolongan, keberkahan, bimbingan dari Allah. Maka sangat tidak pantas jika masih ada siswa pada saat ibadah meminta dan berdoa kepada Allah akan tetapi tidak serius dalam melakukannya.
Terakhir, banyak tren para remaja sekarang ini akrab dengan kasus-kasus amoralnya. Hal ini karena banyak diantara mereka yang tidak menganggap Allah itu ada meskipun secara lisannya menyatakan beriman, dan mereka juga tidak pernah memikirkan akibatnya kepada diri sendiri, keluarga, dan madrasahnya. (Syah)