Troso, MAMHTROSO.com – Sebanyak dua asesor dari Badan Akreditasi Propinsi (BAP) Jawa Tengah melakukan visitasi di kampus MA Matholi’ul Huda Troso, pagi ini (27/8/2013). Keduanya bertugas melakukan verifikasi, validasi, dan klarifikasi data instrumen akreditasi madrasah ini.
Kegiatan ini dilaksanakan sehari lebih lambat dari jadwal yang ditentukan sebelumnya. Rencananya, visitasi berakhir siang ini (28/8/2013).
Tim yang beranggotakan Drs H Sunarno dan Drs H Ibnu Hajar itu melakukan penilaian kelayakan madrasah berdasarkan delapan komponen standar madrasah yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Pusat. Delapan komponen itu meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar kependidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, serta standar penilaian. Masing-masing komponen dijabarkan ke dalam beberapa aspek. Dari masing-masing aspek dijabarkan lagi ke dalam indikator. Berdasarkan indikator itu dibuat item-item yang tersusun dalam instrumen evaluasi diri dan instrumen visitasi.
Menurut Sunarno, prosedur penilaian instrumen akreditasi di madrasah sama seperti yang diterapkan di sekolah. Hal itu diungkapkannya saat acara ramah-tamah sebelum proses verifikasi dan validasi data instrumen dimulai. Dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah pengurus yayasan dan guru itu, Sunarno mengatakan bahwa para asesor yang dikirimkan BAP Jateng merupakan tim independen yang tidak terkait dengan lembaga pendidikan yang diakreditasi. Dengan begitu, netralitas kinerja para asesor lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Saat ramah-tamah, Ibnu Hajar yang juga berkesempatan menyampaikan sambutan lebih banyak bercerita tentang pengalaman pribadinya. Beliau mengaku senang dapat bertemu sahabat lama di madrasah ini. Pengawas itu juga bercerita tentang kronologi kesehatan yang memiliki banyak kesamaan dengan partnernya, Sunarno.
Waspendais Kemenag Jepara Munif, M.Pd. yang juga menghadiri acara ramah-tamah itu menjelaskan bahwa akreditasi merupakan suatu tahapan yang harus dihadapi oleh lembaga pendidikan di Indonesia. Lewat akreditasi itu, lanjut Munif, suatu sekolah/madrasah dapat terus berpacu dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan madrasah dan rencana pengembangannya. “Lebih bagus lagi jika ke depan (setelah akreditasi, red.) bisa menjadi kebiasaan bagi madrasah dalam melengkapi instrumen, dokumen, dan prestasi,” tambahnya.
Berdasarkan pemantauan MAMHTROSO.com, Para asesor melakukan penilaian terhadap tujuh instrumen standar di hari pertama visitasi, Sisanya, penilaian dilanjutkan pada hari kedua. Selain itu, keduanya juga mengunjungi sejumlah fasilitas pembelajaran serta ruang kesiswaan.
Akreditasi madrasah merupakan kegiatan penilaian madrasah sebagai tolok ukur untuk menentukan tingkat kelayakan suatu madrasah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Kegiatan ini ditangani BAN S/M dan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Untuk MAMH Troso, akreditasi tahun ini merupakan yang kedua kalinya. Akreditasi terakhir kali dilakukan pada bulan Februari 2008 lalu. Tim asesor memberi status “Terakreditasi B” kepada madrasah ini.
Diharapkan, nilai akhir akreditasi tahun ini bisa meningkat sehingga mampu mendongkrak status madrasah menjadi “Terakreditasi A”. Hasil itu setara dengan perolehan nilai akhir antara 86 hingga 100. (Agus Ahmad Fadloli)