Troso, MAMHTROSO.com – Tempat parkir kendaraan khusus siswa MA Matholi’ul Huda Troso kini telah berpenjaga. Kehadiran juru parkir baru itu diharapkan mampu mengurangi kekhawatiran sejumlah pihak yang menyangsikan keamanan parkir di sana.
Mukromi (46) menjadi jukir pertama yang direkrut madrasah untuk menjaga, merapikan, dan memantau sirkulasi kendaraan yang dititipkan di tempat tersebut. Sebelumnya, parkiran itu keadaannya cukup membuat was-was bagi siapa saja yang parkir di tempat itu. Pasalnya, selain tidak berpenjaga, parkiran tersebut berada di lahan terbuka tanpa pagar atau dinding pembatas sehingga rawan terjadi aksi pencurian.
“Saya ditugaskan mengatur sepeda motor yang parkir di sini sejak Rabu (4/9/2013) lalu,” kata Mukromi saat ditemui MAMHTROSO.com di tempat kerjanya.
Menurut Mukromi, pekerjaan menjadi jukir yang dilakoninya ini cukup santai. “Ramainya paling-paling pas jam masuk sekolah, istirahat, dan waktu pulang sekolah. Selain itu, ya duduk-duduk saja,” ujarnya sambil terkekeh. Kendati demikian, pekerjaannya kini menuntut kewaspadaan ekstra tinggi. “Di tempat terbuka seperti ini, mata harus tetap waspada. Kalau sekiranya melihat orang yang bergelagat aneh di sekitar sini, langsung saya tegur,” imbuhnya.
Mukromi memaparkan, area parkir itu sebelumnya adalah lahan pekarangan milik warga yang dipinjamkan kepada madrasah untuk dijadikan tempat parkir. Lokasinya berada tidak jauh dari kampus madrasah. Tempatnya yang luas menjadikan parkiran ini cukup menampung ratusan unit sepeda motor.
Sebelum dirinya direkrut menjadi jukir, penjagaan tempat parkir dilakukan oleh sejumlah siswa yang terlambat masuk sekolah. “Kalau ada siswa yang terlambat, biasanya mereka diberi tugas menjaga parkir. Hanya saja, tidak sampai seharian. Setelah ditinggal, parkiran otomatis tidak ada yang menjaga lagi,” tutur Mukromi.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Mukromi mengharapkan agar pemasangan pagar pembatas dapat segera diusahakan. Agar lebih aman, dia juga mengharapkan agar pihak madrasah mengeluarkan kebijakan pemakaian kartu pelajar sebagai tanda bukti parkir. “Saya tentunya tidak mengenal siswa satu per satu. Dengan memakai kartu pelajar, saya bisa mencocokkan pemilik sepeda motor dengan foto yang ada di kartu,” ungkapnya.
Tempat parkir baru khusus siswa mulai ditempati beberapa bulan lalu. Parkiran ini menggantikan tempat lama yang terletak di halaman madrasah dan gedung parkir. Relokasi dilakukan dengan alasan kedua tempat itu telah beralih fungsi. Halaman madrasah kini dipakai sebagai tempat kegiatan upacara, sementara gedung parkir kini tengah direnovasi menjadi gedung pertemuan. (Agus Ahmad Fadloli)